Friday, October 26, 2012

Manusia dan Penderitaan

▲Pengertian Penderitaan
1. Pengertian Penderitaan
Penderitaan berasal dari kata dasar derita. Kata derita berasal dari bahasa sansekerta, yaitu “dhra” yang artinya menahan atau menanggung. Jadi, penderitaan artinya adalah menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan.

Penderitaan termasuk realitas dunia dan manusia. Intensitas penderitaan bertingkat-tingkat, ada yang berat ada juga yang ringan. Namun peranan individu Juga menentukan berat tidaknya intensitas penderitaan. Penderitaan akan dialami oleh semua orang, hal itu sudah merupakan “risiko” dalam hidup. Allah memberikan kesenangan atau suatu kebahagiaan kepada umatnya, tetapi juga memberikan penderitaan atau kesedihan yang kadang-kadang bermakna agar manusia sadar untuk tidak memalingkan dari-Nya. 

2. Contoh Penderitaan
Berbagai contoh penderitaan pasti terdapat dalam kehidupan, misalnya saja seperti dibawah ini :
►Pemutusan Hak Kerja
Bagi orang yang sudah berkeluarga mungkin penderitaan ini yang paling di takutkan apalagi bagi seorang ayah yang mempunyai kewajiban menafkahi keluarganya.

►Kehilangan Orang Tua
Hubungan manusia dengan orang tuanya merupakan suatu hubungan yang unik. Hubungan yang sudah terjalin sejak lahir dan tidak akan pernah putus. Seorang individu pasti akan sangat kehilangan jika orang tua mereka tiada.

►Kemiskinan
Dalam hal ini mungkin semua orang menderita mengalami kemiskinan. Namun miskin disini bukan hanya dalam artian kekurangan dalam segi ekonomi. Bagi sebagaian orang, hidup dalam kekurangan mungkin tidak enak. Tapi, di sebagian orang lainnya, hidup dalam kekurangan lebih baik dari pada berlimpah harta namun anggota keluarga tidak bahagia, tidak ada curahan perhatian karena saling sibuk satu sama lain, dan semuanya hanya di atur oleh uang. Karena kebahagiaan itu bisa datang meski dari hal-hal kecil.

►Bencana
Tidak ada yang dapat menghindari sebuah bencana yang diberikan oleh Tuhan. Bencana yang datang dapat menghilangkan sebagian, bahkan seluruh harta benda yang ada, dan dapat mengakibatkan kehilangan anggota keluarga. Trauma yang diakibatkan oleh bencana juga sulit untuk dipulihkan.

Penderitaan manusia tidak hanya hal-hal yang telah disebutkan diatas. Masih banyak contoh penderitaan lainnya. Penderitaan yang ada pun terkadang menyerang fisik maupun psikis manusia. Dan setiap individu memiliki cara yang berbeda dalam mengatasi penderitaannya.

▲Siksaan
1. Pengertian Siksaan
Siksaan dapat diartikan sebagai sesuatu yang dapat menimbulkan rasa sakit, baik dari siksaan badan (jasmani), maupun siksaan jiwa (rohani). Akibat siksaan yang dialami seseorang, timbullah penderitaan. Siksaan dapat ditemui pada kehidupan sehari-hari, biasanya banyak diberitakan pada media massa.

2. Pengertian Phobia
Phobia adalah rasa ketakutan yang berlebih pada suatu hal atau fenomena, atau bahkan pada benda maupun hewan. Phobia bisa dikatakan dapat menghambat kehidupan orang yang mengidapnya. Oleh karena itu, jika seorang individu memiliki phobia pada hal tertentu, diharapkan ia dapat mengatasi phobia tersebut meski secara perlahan-lahan.

3. Siksaan Yang Bersifat Psikis
Siksaan yang bersifat psikis ada tiga macam, yaitu kebimbangan, kesepian dan ketakutan. Di bawah ini adalah penjelasan dari siksaan yang bersifat psikis.

►Kebimbangan
Kebimbangan dialami oleh seseorang bila ia pada suatu saat tidak dapat menentukan pilihan mana yang akan diambil. Akibat dari kebimbangan seseorang berada dalam keadaan yang tidak menentu, sehingga ia merasa tersiksa dalam hidupnya saat itu. Sangat disarankan pada individu untuk segera mengambil keputusan yang tepat agar hal yang dibimbangkan tidak menjadi beban pikiran lagi.

►Kesepian
Kesepian merupakan rasa sepi dalam diri sendiri atau pada jiwa seorang individu, meskipun sedang berada dalarn lingkungan orang ramai. Salah satu faktor yang menyebabkan kesepian yaitu kurang nya pergaulan di lingkungan sekitar. Kesepian juga merupakan salah satu wujud dari siksaan yang dapat dialami oleh seseorang.

►Ketakutan
Ketakutan merupakan bentuk lain yang dapat menyebabkan seseorang mengalami siksaan batin. Bila rasa takut itu dibesar-besarkan yang tidak pada tempatnya, maka disebut sebagai phobia.

4. Sebab Manusia Merasa Ketakutan
Ada beberapa sebab yang membuat manusia ketakutan, diantaranya:
►Claustrophobia dan Agoraphobia
Claustrophobia adalah rasa takut terhadap ruangan tertutup. Agoraphobia adalah ketakutan yang disebabkan seseorang berada di tempat terbuka.

►Gamang
Gamang adalah ketakutan bila seseorang di tempat yang tinggi. Hal ini membuat penderita akan sangat takut apabila harus berada di tempat tinggi ataupun melewati tempat-tempat yang tinggi.

►Kegelapan
Kegelapan merupakan suatu ketakutan seseorang bila berada di tempat yang gelap. Sebab dalam pikirannya, jika berada di dalam gelap, hal-hal yang ditakutinya akan muncul.

►Kesakitan
Kesakitan adalah rasa takut yang disebabkan oleh rasa sakit yang akan dialami oleh seseorang.

►Kegagalan
Seseorang akan merasakan ketakutan dari kegagalan karena ia merasa apa yang akan dikerjakannya pasti akan mengalami kegagalan.

Sebab seorang individu memiliki ketakutan berlebih (phobia) adalah awalnya karena adanya suatu tekanan pada waktu tertentu, misalnya seperti kematian orang terdekat. Mereka akan merasa gelisah dan tertekan sejak dari kecil. Jika phobia tidak dihadapi dan diatasi. Individu tersebut akan terus hidup dalam ketakutan.

▲Kekalutan Mental
1. Pengertian Kekalutan Mental
Dalam ilmu psikologi kekalutan mental dikenal sebagai penderitaan batin. Secara lebih sederhana kekalutan mental adalah gangguan kejiwaan akibat ketidakmampuan seseorang menghadapi persoalan yang harus diatasi sehingga yang bersangkutan bertingkah laku secara kurang wajar.

2. Gejala Manusia Mengalami Kekalutan Mental
Gejala permulaan bagi seseorang yang mengalami kekalutan mental adalah sebagai berikut :
◢Nampak pada jasmani yang sering merasakan pusing, sesak napas, demam, nyeri pada lambung.

◢Nampak pada kejiwaannya dengan rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis, cemburu, mudah marah.

3. Tahap - Tahap Gangguan Kejiwaan
Tahap-tahap gangguan kejiwaan adalah :
◢Gangguan kejiwaan nampak pada gejala-gejala kehidupan si penderita baik jasmani maupun rohaninya.

◢Usaha mempertahankan diri dengan cara negatif, seperti lari dari masalah dan tidak menyelesaikannya.

◢Kekalutan merupakan titik patah (mental breakdown) dan yang bersangkutan mengalami gangguan.

4. Sebab Timbulnya Kekalutan Mental
Sebab-sebab timbulnya kekalutan mental :
◢Kepribadian yang lemah akibat kondisi jasmani atau mental yang kurang sempurna, individu merasa rendah diri secara berangsur-angsur.

◢Terjadinya konflik sosial budaya, individu sulit untuk beradaptasi dengan keadaan yang baru.

◢Cara pematangan batin yang salah dengan memberikan reaksi yang berlebihan terhadap kehidupan sosial.

5. Proses Kekalutan Mental
Proses kekalutan mental yang dialami seseorang mendorong kearah positif dan negatif.
◢Arah Positif

Trauma jiwa yang dialami dijawab dengan baik sebagai usaha agar tetap survive dalam hidup, misalnya melakukan sholat tahajud, ataupun melakukan kegiatan yang positif setelah mengalami “jatuh” dalam hidupnya.

◢Arah Negatif
Trauma yang berlarut-larut sehingga yang bersangkutan mengalami fustasi, yaitu tekanan batin akibat tidak tercapainya apa yang diinginkan. Bentuk frustasi ada 7, diantaranya: Agresi (kemarahan yang meluap akibat emosi yang tak terkendali), Regresi (perilaku menjadi primitif atau kekanak-kanakan), Fiksasi (pembatasan pada satu pola yang sama (tetap) misalnya dengan membisu), Proyeksi (usaha melemparkan atau memproyeksikan kelemahan dan sikap yang negatif kepada orang lain). Identifikasi (menyamakan diri dengan seseorang yang sukses dalam imaginasinya), Narsisme (individu merasa dirinya lebih superior dari pada orang lain), Autisme (menutup diri secara total dari dunia riil, tidak mau berkomunikasi dengan orang lain, ia puas dengan fantasinya sendiri).

▲Penderitaan dan Perjuangan
1. Hubungan Penderitaan dan Perjuangan
Penderitaan adalah kodrat manusia, resiko dari kehidupan. Sebagai makhluk yang berbudaya, manusia akan berusaha untuk mengurangi, atau bahkan menghilangkan penderitaan yang sedang dialaminya. Dan untuk mengatasi proses pengurangan serta penghilangan penderitaannya, manusia akan melakukan perjuangan dengan usaha memaksimalkan kemampuannya. Jadi, inilah hubungan antara penderitaan dan perjuangan. Manusia akan berjuang untuk bebas dari penderitaan demi kelangsungan hidupnya.

▲Penderitaan, Media Massa dan Seniman
1. Hubungan Penderitaan, Media Massa dan Seniman
Di zaman sekarang, penderitaan dapat kita lihat dimana pun. Bahkan, kemajuan teknologi yang semakin pesat ini, yang seharusnya memudahkan kehidupan manusia, justru membuat manusia mengalami penderitaan.  Sebut saja akibat-akibat dari bom atom serta nuklir yang ada di beberapa negara. Bencana pun juga semakin sering terjadi di dunia ini. Disinilah peran media massa, turut menyebarkan berita mengenai bencana yang sedang terjadi. Hal ini dapat menggugah hati para pembaca serta penonton agar dapat merasakan penderitaan yang sedang dirasakan para korban yang diberitakan. Para seniman juga dapat ikut andil, contohnya seperti film “Arie Hanggara” yang mengisahkan seorang anak kecil yang nyawanya terenggut oleh siksaan orang tuanya sendiri. Media massa dan seniman, memiliki hubungan dengan penderitaan karena keduanya dapat membuat orang lain turut merasakan penderitaan yang dirasakan oleh seseorang.

▲Penderitaan dan Sebab-Sebabnya
1. Sebab-Sebab Timbulnya Penderitaan
Apabila penderitaan di kelompokkan secara sederhana, berdasarkan sebab-sebab timbulnya, maka penderitaan manusia dapat diperinci sebagai berikut :
◢Penderitaan yang timbul karena perbuatan buruk manusia
Dapat terjadi dalam hubungan antar sesame manusia dan hubungan antara manusia dengan alam disekitarnya.

◢Penderitaan yang timbul karena penyakit, siksaan/azab Tuhan
Misalnya seperti kekurangan fisik sejak lahir, diberi cobaan penyakit yang berat, dan lain-lain. Manusia harus tetap optimis dan berserah diri kepada Tuhan untuk mengurangi penderitaannya.
▲Pengaruh Penderitaan
1. Pengaruh Yang Ada Jika Manusia Mengalami Penderitaan
Ketika manusia mengalami penderitaan, akan banyak pengaruh yang datang pada dirinya. Dan manusia dapat menyikapinya dengan dua sikap, yaitu sikap positif dan sikap negatif. Jika manusia bersikap positif dalam mengatasi penderitaannya, ia akan berpikir bahwa penderitaan yang dialaminya itu sementara dan hanya merupakan bagian dari kehidupan. Ia akan terus optimis dan tidak mudah menyerah. Sebaliknya, jika manusia bersikap negatif dalam menyikapi penderitaan, ia akan terus menyesal dan berputus asa. Merasa sudah tidak memiliki gairah hidup dan bahkan akan terpikirkan olehnya untuk mengakhiri hidup.

SUMBER
•Nugroho, Widyo dan Muchji, Achmad. (1996). MKDU: Ilmu Budaya Dasar. Jakarta: Universitas Gunadarma.

No comments:

Post a Comment