Thursday, October 18, 2012

Konsepsi Ilmu Budaya Dasar dalam Kesusastraan

Pendekatan Kesusatraan
1. Pengertian Sastra dan Seni
Seni (dalam konteks kebudayaan) adalah ungkapan perasaan seseorang yang dituangkan kedalam kreasi dalam bentuk gerak, rupa, nada, syair, yang mengandung unsur keindahan, dan dapat mempengaruhi perasaan orang lain. Hampir disetiap zaman, seni termasuk sastra mempunyai peranan yang penting. Ini terjadi karena seni merupakan ekspresi nilai-nilai kemanusiaan. Sifatnya tidak normatif sehingga nilai-nilai yang disampaikan lebih fleksibel, baik isi maupun cara penyampaiannya.

Sastra adalah segala bentuk upaya manusia untuk mengungkapkan gagasannya melalui bahasa yang lahir dari perasaan dan pemikirirannya. Sastra juga meliputi segala macam bentuk tulisan yang ditulis oleh manusia, yaitu seperti catatan ilmu pengetahuan, undang-undang dan lain-lain. Sastra sendiri, memiliki peranan yang sama pentingnya dengan seni. Alasan pertama, karena sastra mempergunakan bahasa. Sementara itu, bahasa mempunyai kemampuan untuk menampung hampir semua pernyataan kegiatan manusia.

2. Peranan Sastra
Berikut peran sastra dalam hubungannya dengan IBD, yaitu:
►Manusia berusaha untuk memahami dirinya sendiri, yang kemudian melahirkan filsafat, manusia mempergunakan bahasa.

►Ketika manusia berusaha memahami alam semesta, yang kemudian melahirkan ilmu pengetahuan, manusia mempergunakan bahasa.

►Saat manusia berusaha mengatur hubungan antara sesamanya yang kemudian melahirkan ilmu-ilmu sosial, manusia mempergunakan bahasa.
Dengan demikian, manusia dan bahasa pada hakekatnya adalah satu. Kenyataan inilah yang mempermudah sastra untuk berkomunikasi.

3. Hubungan Sastra dan Seni dengan Ilmu Budaya Dasar
Sastra dan seni sangat erat hubungannya dengan ilmu budaya dasar, karena materi yang diulas dalam ilmu budaya dasar berkaitan dengan dua hal tersebut. Seperti yang telah dijelaskan diatas, sastra dan seni memegang peranan penting dalam IBD. Sastra dan IBD memiliki hubungan untuk mempermudah manusia dalam berkomunikasi. Dengan mempelajari sastra, manusia dapat melahirkan banyak ilmu pengetahuan dan inovasi-inovasi baru. Sementara hubungan IBD dengan seni, manusia dapat mengekspresikan nilai-nilai kemanusiaan yang ada pada dirinya melalui tulisan, lagu, lukisan atau pun yang dapat berhubungan dengan seni.

▲Ilmu Budaya Dasar Yang Dihubungkan dengan Prosa
1. Pengertian Prosa 
Prosa adalah karya sastra yang disusun dalam bentuk cerita secara bebas, yang tidak terikat rima dan irama. Mempunyai pameran, lakuan, peristiwa dan alur yang dihasilkan oleh daya imajinasi. Dalam kesusastraan, kita mengenal jenis prosa lama dan prosa baru.

2. Jenis – Jenis Prosa
Prosa biasanya dibagi menjadi empat jenis:
►Prosa Naratif
Prosa narasi adalah karangan yang isinya menceritakan suatu peristiwa atau kejadian dengan tujuan agar pembaca seolah-olah mengalami kejadian yang diceritakan.

►Prosa Deskriptif
Prosa deskripsi adalah karangan yang isinya menggambarkan suatu objek sehingga pembaca seolah-oleh melihat sendiri objek yang digambarkan.

►Prosa Eksposisi
Prosa eksposisi adalah karangan yang memaparkan sejumlah pengetahuan atau informasi dengan sejelas-jelasnya.

►Prosa Argumentatif
Prosa argumentasi adalah karangan yang berisi idea tau gagasan yang dilengkapi data-data kesaksian bertujuan mempengaruhi pembaca untuk menyatakan persetujuannya.

3. Komponen Prosa Lama dan Prosa Baru
Prosa Lama, yang termasuk ke dalam prosa lama, yaitu:
►Hikayat
Berisikan cerita kehidupan para dewi, peri, pangeran, putri kerajaan, serta raja-raja yang memiliki kekuatan gaib. Kesaktian dan kekuatan luar biasa yang dimiliki seseorang, yang diceritakan dalam hikayat kadang tidak masuk akal.

►Sejarah
Salah satu bentuk prosa lama yang isi ceritanya diambil dari suatu peristiwa sejarah. Cerita yang diungkapkan dalam sejarah bisa dibuktikan dengan fakta. Selain berisikan peristiwa sejarah, juga berisikan silsilah raja-raja.

►Kisah
Cerita tentang  perjalanan atau pelayaran seseorang dari suatu tempat ke tempat lain.

►Dongeng 
Suatu cerita yang bersifat khayalan, biasanya banyak disukai oleh anak-anak. Dongeng sendiri banyak ragamnya, yaitu sebagai berikut : Fabel, Mitos, Legenda, Sage, Parabel dan Dongeng Jenaka.

►Cerita Berbingkai
Cerita yang didalamnya terdapat cerita lagi yang dituturkan oleh pelaku-pelakunya.

Prosa Baru, yang termasuk ke dalam prosa baru, yaitu:
►Roman
Mengisahkan kehidupan pelaku utama dengan segala suka dukanya. Dalam roman, pelaku utama sering diceritakan mulai dari masa kanak-kanak sampai dewasa atau bahkan sampai meninggal dunia.

►Novel
Melukiskan sebagian kehidupan pelaku utama yang terpenting, paling menarik, dan yang mengandung konflik. Konflik atau pergulatan jiwa tersebut mengakibatkan perubahan nasib pelaku.

►Cerpen
Menceritakan sebagian kecil dari kehidupan pelakunya yang terpenting dan paling menarik. Di dalam cerpen apa pun yang terjadi, tidak menyebabkan perubahan nasib pelakunya.

►Riwayat
Karangan prosa yang berisi pengalaman-pengalaman hidup pengarang sendiri (otobiografi) atau bisa juga pengalaman hidup orang lain sejak kecil hingga dewasa atau bahkan sampai meninggal dunia.

►Kritik
Karya yang menguraikan pertimbangan baik-buruk suatu hasil karya dengan memberi alasan-alasan tentang isi dan bentuk dengan kriteria tertentu yang sifatnya objektif dan menghakimi.

►Resensi
Ulasan suatu karya (buku, film, drama dan lain-lain). Isinya memaparkan segala hal agar pembaca mengetahui karya tersebut dari berbagai aspek, sering juga disertai dengan penilaian dan saran tentang perlu tidaknya karya tersebut dibaca atau dinikmati.

►Esai
Ulasan suatu masalah secara sepintas lalu berdasarkan pandangan pribadi penulisnya, bersifat sangat subjektif atau sangat pribadi.

Nilai-Nilai dalam Prosa Fiksi
1. Pengertian Prosa Fiksi
Prosa fiksi adalah kisah yang diemban oleh palaku tertentu dengan pemeranan, latar serta tahapan dan rangkaian cerita tertentu yang bertolak belakang dari hasil imajinasi pengarangnya sehingga menjalin suatu cerita.

2. Nilai-Nilai Yang Ada Pada Prosa Fiksi
►Prosa fiksi memberikan kesenangan
Keistimewaannya pembaca mendapatkan pengalaman sebagaimana mengalami sendiri peristiwa tersebut.

►Prosa fiksi memberikan informasi
Fiksi memberikan sedikit informasi yang tidak terdapat di dalam ensiklopedi.

►Prosa fiksi memberikan warisan kultural
Prosa fiksi dapat menstimulasi imaginasi dan warisan budaya bangsa.

►Prosa memberikan keseimbangan wawasan
Lewat prosa fiksi sesorang dapat menilai kehidupan berdasarkan pengalaman dengan banyak individu.

3. Karya Sastra
Sebuah karya sastra sendiri terbagi menjadi tiga, yaitu prosa, puisi dan drama. Beberapa contoh karya sastra, yaitu: Hikayat Hang Tuah (Prosa), Aku (puisi) dan Siti Nurbaya (drama). Tentunya masih banyak contoh-contoh lainnya yang dapat kita ketahui.

IBD Yang Dihubungkan dengan Puisi
1. Pengertian Puisi
Puisi adalah ekspresi pengalaman jiwa penyair mengenal kehidupan manusia, alam, dan Tuhan melalui media bahasa yang artistik, yang secara padu dan utuh dipadatkan kata-katanya.

2. Kreativitas Penyair dalam Membangun Puisi
Kepuitisan, keartistikan, atau keestetikaan bahasa puisi disebabkan oleh kreativitas penyair dalam membangun puisinya dengan menggunakan :
►Figura bahasa
Seperti gaya personifikasi, metafora dan lain-lain agar puisi dapat hidup dan memberikan gambaran.

►Kata-kata yang ambiquitas
Kata – kata yang bermakna ganda.

►Kata-kata berjiwa
 Kata – kata yang sudah diberi suasana tertentu sehingga terasa hidup dan memukau.

►Kata-kata konotatif
Kata – kata yang sudah diberi nilai rasa dan asosiasi tertentu.

►Pengulangan
Mengintensifkan hal-hal yang dilukasikan.

3. Alasan Yang Mendasari Puisi Dalam IBD
Alasan-alasan yang mendasari penyajian puisi pada perkuliahan IBD adalah sebagai berikut:
◢Hubungan puisi dengan pengalaman hidup manusia
◢Puisi dan keinsyafan/kesadaran individual
◢Puisi dan keinsyafan sosial

4. Menuliskan Contoh Puisi
Dibawah ini adalah contoh puisi yang telah saya buat.

Di Samping Gedung
Di saat yang lain meminta
Kau tetap berkutat disana
Ya, disamping gedung itu
Lalu lalang para penuntut ilmu
Hilir mudik melewati
Pak, apa mereka singgah di tempatmu?
Dengan segala fisik yang berbatas
Kau bertahan melawan api
Kau bertahan melawan minyak panas
Di usiamu yang hampir renta
Masih berjuangkah engkau, pak?
Di saat yang lain sepertimu meminta?

SUMBER
Nugroho, Widyo dan Muchji, Achmad. (1996). MKDU: Ilmu Budaya Dasar. Jakarta: Universitas Gunadarma.

No comments:

Post a Comment