Thursday, October 18, 2012

Manusia dan Kebudayaan

▲Manusia
Dalam ilmu eksakta, manusia dipandang sebagai kumpulan dari partikel atom yang membentuk jaringan sistem yang dimiliki oleh manusia (ilmu kimia), manusia merupakan kumpulan energi dari berbagai sistem fisik yang saling terkait satu sama lain (ilmu fisika), manusia merupakan makhluk biologi yang tergolong dalam golongan mamalia (biologi). Dalam ilmu sosial manusia merupakan makhluk yang ingin memperoleh keuntungan, disebut homo economicus (ilmu ekonomi), manusia merupakan makhluk sosial yang tidak dapat berdiri sendiri (sosiologi), makhluk yang selalu ingin mempunyai kekuasaan (politik), makhluk yang berbudaya, disebut homo-humanus (filsafat), dan lain sebagainya.

1. Unsur Yang Membangun Manusia
Ada dua pandangan yang akan kita jadikan acuan untuk menjelaskan tentang unsur-unsur yang membangun manusia, diantaranya :
Manusia itu terdiri dari empat unsur yang saling terkait, yaitu: Jasad (Badan kasar manusia, dapat diraba dan menempati ruang dan waktu), Hayat (Unsur hidup yang ditandai dengan gerak), Ruh (Daya yang bekerja secara spiritual dan memahami kebenaran, bersifat konseptual), Nafs (Kesadaran tentang diri sendiri).

Manusia sebagai satu kepribadian mengandung tiga unsur, yaitu :
a. Id, adalah struktur kepribadian yang paling primitif dan tidak nampak. Id merupakan hasrat, keinginan ataupun dorongan dari seorang individu. Secara instingtual menentukan perilaku dalam proses ketidaksadaran (unconcious). Id diatur oleh prinsip kesenangan, seorang individu merasa harus memenuhi keinginannya ini baik secara langsung ataupun tidak langsung.

b. Ego, merupakan bagian atau struktur kepribadian yang pertama kali dibedakan dari Id, seringkali disebut sebagai kepribadian “eksekutif” karena peranannya dalam menghubungkan energi Id ke dalam saluran sosial yang dapat dimengerti oleh orang lain. Ego diatur oleh prinsip realitas.

c. Superego, merupakan kesatuan standar-standar moral yang diterima oleh ego dari sejumlah agen yang mempunyai otoritas di dalam lingkungan luar diri, biasanya merupakan asimilasi dari pandangan-pandangan orang tua. Terbentuk dari lingkungan eksternal.

Kesemua unsur tersebut, dapat digunakan sebagai alat analisa bagi tingkah laku manusia. 

Hakekat Manusia
1. Hakekat-Hakekat Manusia
►Makhluk ciptaan Tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan yang utuh.

►Makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna, jika dibandingkan dengan makhluk lainnya.
Manusia memiliki perasaan, dan dalam diri manusia ada dua macam perasaan, yaitu perasaan inderawi dan perasaan rohani. Perasaan rohani adalah perasaan luhur yang hanya terdapat pada manusia, misalnya seperti :
◢Perasaan intelektual (Perasaan yang berkenaan dengan pengetahuan)
◢Perasaan estetis (Perasaan yang berkenaan dengan keindahan)
◢Perasaan etis (Perasaan yang berkenaan dengan kebaikan)
◢Perasaan diri (Perasaan yang berkenaan dengan harga diri karena ada kelebihan dari yang lain)
◢Perasaan sosial (Perasaan yang berkenaan dengan kelompok atau korp atau hidup bermasyarakat)
◢Perasaan religious (Perasaan yang berkenaan dengan agama atau kepercayaan)

Makhluk biokultural, yaitu makhluk hayati yang budayawi.

Makhluk ciptaan Tuhan yang terikat dengan lingkungan (ekologi), mempunyai kualitas dan martabat karena kemampuan bekerja dan berkarya.

2. Perbedaan Manusia Dengan Makhluk Lainnya
Berdasarkan hakekat manusia diatas, kenyataannya manusia adalah makhluk Tuhan yang paling sempurna. Karena manusia memiliki akal, perasaan dan kehendak yang ada didalam jiwa mereka. Dengan akal, manusia dapat menciptakan inovasi baru dalam perkembangan iptek. Dengan kehendak, manusia dapat memilah mana yang baik dan buruk, menciptakan keindahan, kebaikan dan sebagainya. Dan dengan perasaan, manusia dapat berkreasi di bidang kesenian. Dibandingkan dengan makhluk hidup lainnya (tumbuhan dan hewan), tumbuhan tidak dapat bergerak dan tidak memiliki akal, sama halnya dengan hewan, meski hewan dapat bergerak, tapi hewan hanya memiliki insting binatang, bukan akal yang rasional seperti manusia.

Kepribadian Bangsa Timur
1. Kepribadian Bangsa Bagian Timur
Di dunia ini ada bermacam-macam budaya, hal ini dikarenakan peradaban daerah dan letak geografis yang berbeda. Manusia sendiri tersebar di berbagai wilayah, ada yang di wilayah bagian Barat, Timur dan di wilayah bagian Tengah. Berada di lingkungan yang berbeda membuat kebiasaan, adat istiadat, dan kebudayaan juga berbeda. Misalnya pada bangsa timur, bangsa timur dikenal sebagai bangsa yang ramah, bangsa yang mempunyai kepribadian baik, dan bangsa yang bersahabat.

Banyak orang dari wilayah lain yang tertarik pada kebudayaan bangsa timur. Penduduknya sebagian besar berambut hitam dan berkulit sawo matang, ada pula yang berkulit putih dan bermata sipit. Bangsa timur adalah bangsa yang dikenal sangat baik dan ramah, mempunyai sifat toleransi yang tinggi dan saling tolong menolong. Dalam cara berpakaian pun tergolong sopan. Orang-orang bangsa Timur sangat melestarikan budaya dan menjunjung tinggi adat istiadat mereka.
 
2. Bagan Psiko-Sosiogram Manusia
Francis L.K Hsu, adalah sarjana Amerika keturunan Cina yang mengkombinasikan dirinya  pada beberapa keahlian di dalam ilmu antropologi, psikologi, filsafat dan kesusastraan cina klasik. Sampai sekarang, Ilmu psikologi di negara Barat mengutamakan konsep dan teori mengenai aneka warna isi jiwa. Serta metode dan alat untuk menganalisis dan mengukur variasi individu tersebut. Namun kurang dalam mengembangkan konsep untuk menganalisis jaringan antara individu dengan lingkungan sosial budayanya.

Untuk menghindari pendekatan terhadap jiwa manusia yang terkandung dalam batas individu yang terisolasi, maka Hsu telah mengembangkan suatu konsepsi, bahwa dalam jiwa manusia sebagai makhluk sosial budaya itu mengandung delapan daerah yang seolah-olah seperti lingkaran-lingkaran konsentris sekitar dan pribadi. Yang dinamakan sebagai Psiko-Sosiogram manusia. Berikut ini merupakan bagan Psiko-Sosiogram manusia:

Keterangan :
Nomor  7 dan 6 disebut sebagai daerah tak sadar dan sub sadar. Tak sadar karena sudah tertanam jauh di dalam diri manusia dan tak mampu disadari lagi, bahkan oleh manusia itu sendiri. Sub sadar karena sewaktu-waktu unsur-unsur yang sudah tertanam bisa meledak keluar lagi dan mengganggu kebiasaan sehari – hari.

Nomor 5 disebut kesadaran yang tidak dinyatakan. Maksudnya pikiran dan gagasan yang ada, disimpan sendiri oleh manusia tersebut dan tidak ada seorang lain pun yang dapat mengetahuinya karena ia memang tidak menyatakannya pada orang lain.

Nomor 4 disebut kesadaran yang dinyatakan. Manusia menyampaikan segala sesuatu secara terbuka (pikiran, gagasan maupun perasaan). Nomor 4 ini, merupakan kebalikan dari nomor 5.

Nomor 3 disebut lingkaran hubungan karib. Di sini manusia memiliki seseorang atau sesuatu yang dianggap bisa menjadi curahan hati dan tempat untuk meminta bantuan. Tidak selalu manusia yang lain juga melainkan benda, atau makhluk hidup lain pun bisa berada pada lingkaran ini.

Nomor 2 disebut lingkaran hubungan berguna. Bisa dianalogikan hubungan antara murid dengan guru, pedagang dan pembeli. 

Nomor 1, disebut lingkaran hubungan jauh. Terdiri dari pikiran-pikiran dan sikap dalam jiwa manusia, tetapi jarang mempunyai arti dalam kehidupan sehari-hari.

Nomor 0 disebut lingkungan dunia luar. Yang berarti tentang pendapat dan pikiran seseorang tentang dunia atau daerah yang belum pernah dikunjungi atau dijumpai.

Pengertian Kebudayaan
1. Pengertian Kebudayaan
Kebudayaan berasal dari bahasa sanskerta yaitu budhayah yang berarti budi atau akal. Dalam bahasa lain, kebudayaan berasal dari kata colere, yang berarti mengolah tanah. Jadi kebudayaan secara umum dapat diartikan sebagai "Segala sesuatu yang dihasilkan oleh akal budi (pikiran) manusia dengan tujuan untuk mengolah tanah atau tempat tinggalnya, atau dapat pula diartikan segala usaha manusia untuk dapat melangsungkan dan mempertahankan hidupnya di dalam lingkungannya".

2. Pengertian Budaya Menurut Para Ahli
►Herkovis memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang superorganik, karena kebudayaan yang turun temurun dari generasi ke generasi. Dalam sehari-hari istilah kebudayaan sering diartikan sama dengan kesenian, terutama seni suara dan seni tari.

►E.B. Tylor mendefinisikan bahwa kebudayaan adalah kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat dan kemampuan-kemampuan sebagai anggota masyarakat.

►Selo Sumarjan dan Soelaeman Soemardi merumuskan kebudayaan sebagai semua hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.

►Sutan Takdir Alisyahbana mengatakan bahwa kebudayaan adalah manifestasi dari cara berpikir.

►Koentjaraningrat mendefinisikan kebudayaan sebagai keseluruhan gagasan dan karya manusia yang harus dibiasakannya dengan belajar beserta keseluruhan dari hasil budi pekertinya.

3. Tokoh – Tokoh Kebudayaan
Berikut adalah tokoh-tokoh kebudayaan dalam bidang sastra di Indonesia : Chairil Anwar, W.S Rendra, Sutan Takdir Alisjahbana, H.B. Jassin, Taufik Ismail, Pramoedya Ananta Toer, Goenawan Mohammad, Kuntowijoyo, Radhar Panca Dahana dan lain-lain.

Unsur-Unsur Kebudayaan
1. Tujuh Unsur Kebudayaan Universal
Unsur kebudayan dalam kamus besar Indonesia berarti bagian dari suatu kebudayaan yang dapat digunakan sebagai suatu analisi tertentu. Dengan adanya unsur tersebut, kebudayan lebih mengandung makna totalitas. Beberapa orang sarjana, telah mencoba merumuskan unsur-unsur pokok kebudayaan. Termasuk C.Kluckhohn, dalam karyanya yang berjudul Universal Categories of Culture, ia mengemukakan ada tujuh unsur kebudayaan universal, yaitu:
►Sistem Religi (sistem kepercayaan)
Merupakan produk manusia sebagai homo religieus. Manusia yang memiliki kecerdasan pikiran dan perasaan luhur merasa ada kekuatan yang maha besar dibandingkan dirinya.

►Sistem Organisasi Kemasyarakatan
Merupakan produk dari manusia sebagai homo socius. Di unsur ini, manusia menyusun organisasi kemasyarakatan dimana manusia bekerja sama untuk meningkatkan kesejahteraan hidupnya.

Sistem Pengetahuan
Merupakan produk manusia sebagai homo sapiens. Manusia mendapat ilmu pengetahuan dari pemikiran sendiri dan bahkan dari orang lain. Mereka juga dapat menyampaikannya kepada orang lain menggunakan bahasa sehari-hari.

Sistem mata pencaharian hidup dan sistem-sistem ekonomi
Merupakan produk manusia sebagai homo economicus. Menjadikan tingkat kehidupan manusia terus meningkat.

Sistem Teknologi dan Peralatan
Merupakan produk dari manusia sebagai homo faber. Manusia dapat mencukupi kehidupannya melalui penggunaan peralatan dan kemajuan teknologi.

Bahasa
Merupakan produk dari manusia sebagai homo longuens. Awal bahasa manusia berbentuk tanda (kode), lalu disempurnakan dalam bentuk lisan dan akhirnya menjadi tulisan.

Kesenian
Merupakan hasil dari manusia sebagai homo aesteticus. Merupakan salah satu kebutuhan manusia sebagai hiburan.

2. Dua Bentuk Wujud Kebudayaan
Masalah lain yang juga penting tentang kebudayaan adalah wujudnya. Pendapat umum mengatakan, bahwa kebudayaan dapat dibedakan dalam dua bentuk wujud. Pertama, kebudayaan bendaniah (material) dengan ciri-ciri hanya dapat dirasakan. Kedua, kebudayaan rohaniah (spiritual) dengan ciri-ciri tidak dapat dirasakan.

Wujud Kebudayaan
1. Tiga Wujud Kebudayaan Menurut Dimensi Wujud
Menurut dimensi wujudnya, kebudayaan mempunyai tiga wujud, yaitu:
►Kompleks gagasan, konsep, dan pikiran manusia.
Wujud ini disebut sistem budaya, sifatnya abstrak, tidak dapat dilihat, dan berpusat dalam alam pikiran warga masyarakat dimana kebudayaan bersangkutan hidup.

►Kompleks aktivitas
Berupa aktivitas manusia yang saling berinteraksi, bersifat konkret, dapat diamati atau diobservasi. Wujud ini disebut sistem sosial yang terdiri dari aktivitas manusia yang berinteraksi, berhubungan serta bergaul satu sama lain dari waktu ke waktu.

►Wujud sebagai benda
Aktivitas manusia yang saling berinteraksi tidak lepas dari berbagai penggunaan peralatan sebagai hasil karya manusia untuk mencapai tujuannya.

Orientasi Nilai Budaya
1. Lima Masalah Pokok Kehidupan Manusia
Menurut C.Kluckhohn dalam karyanya yang berjudul Variation in Value Orientation (1961), sistem nilai budaya dalam semua kebudayaan di dunia, secara universal menyangkut lima masalah pokok kehidupan manusia, yaitu :
Hakekat hidup manusia (MH)
Hakekat hidup untuk setiap kebudayaan berbeda secara ekstern

Hakekat karya manusia (MK)
Perbedaan hakekat manusia di setiap budaya mengenai karya.

Hakekat waktu manusia (WM)
Hakekat waktu untuk setiap kebudayaan yang berbeda.

Hakekat alam manusia (MA)
Hakekat manusia yang berbeda dalam cara memandang alam sekitar.

Hakekat hubungan manusia (MN)
Perbedaan anggapan dalam kehidupan bermasyarakat.

Perubahan Kebudayaan
1. Faktor Yang Mempengaruhi Diterima Atau Tidaknya Suatu Budaya
Pada umumnya unsur-unsur kebudayaan asing yang mudah diterima adalah unsur kebudayaan kebendaan seperti peralatan yang sangat mudah dipakai dan dirasakan sangat bermanfaat bagi masyarakat yang menerimanya, serta mudah disesuaikan dengan masyarakat yang menerima unsur tersebut. Namun ada pula unsur-unsur kebudayaan asing yang sulit diterima, misalnya:
◢Unsur-unsur yang menyangkut sistem kepercayaan seperti ideologi, falsafah hidup dan lain-lain.

◢Unsur-unsur yang dipelajari pada taraf pertama proses sosialisasi. Contoh yang paling mudah adalah soal makanan pokok suatu masyarakat.

◢Pada umumnya generasi muda dianggap sebagai individu-individu yang cepat menerima unsur-unsur kebudayaan asing yang masuk melalui proses akulturasi. Sebaliknya generasi tua, dianggap sebagai orang-orang kolot yang sukar menerima unsur baru.

◢Suatu masyarakat yang terkena proses akulturasi, selalu ada kelompok-kelompok individu yang sukar sekali atau bahkan tak dapat menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan yang terjadi.

Lalu, inilah beberapa faktor yang mempengaruhi diterima atau tidaknya suatu unsur kebudayaan baru, antara lain:
◢Terbatasnya masyarakat yang memiliki hubungan atau kontak dengan kebudayaan dan dengan orang-orang yang berasal dari luar masyarakat tersebut.

◢Penerimaan unsur baru akan mengalami hambatan dan harus disensor dulu oleh berbagai ukuran yang berlandasan ajaran agama yang berlaku, jika pandangan hidup dan nilai yang dominan dalam suatu kebudayaan ditentukan oleh nilai-nilai agama yang terjalin erat dalam keseluruhan pranata yang ada.

◢Corak struktur sosial suatu masyarakat turut menentukan proses penerimaan kebudayaan baru.
Suatu unsur kebudayaan diterima jika sebelumnya sudah ada unsur-unsur kebudayaan yang menjadikan landasan bagi diterimanya unsur kebudayaan yang baru tersebut.

◢Apabila unsur yang baru itu memiliki skala kegiatan yang terbatas, dan dapat dengan mudah dibuktikan kegunaannya oleh warga masyarakat yang bersangkutan.

2. Sebab Terjadinya Perubahan Kebudayaan
Tidak ada kebudayaan yang statis, semua kebudayaan mempunyai dinamika dan gerak. Gerak kebudayaan sebenarnya adalah gerak manusia yang hidup dalam masyarakat yang menjadi wadah kebudayaan tersebut. Terjadinya gerak/perubahan ini disebabkan oleh beberapa hal :
◢Sebab-sebab yang berasal dari dalam masyarakat dan kebudayaan sendiri.
◢Sebab-sebab perubahan lingkungan alam dan fisik tempat mereka hidup.

Perubahan ini, selain karena jumlah penduduk dan komposisinya, juga karena adanya difusi kebudayaan, penemuan-penemuan baru, khususnya teknologi dan inovasi.

Kaitan Manusia dan Kebudayaan
1. Hubungan Manusia dan Kebudayaan
Secara sederhana hubungan antara manusia dan kebudayaan adalah manusia sebagai perilaku kebudayaan, dan kebudayaan merupakan obyek yang dilaksanakan manusia.

2. Contoh Hubungan Manusia dan Kebudayaan
Contoh hubungan manusia dan kebudayaan, antara lain :
◢Kebudayaan-kebudayaan khusus atas dasar faktor kedaerahan
Contoh: Adat-istiadat melamar di Lampung dan Minangkabau. Di Minangkabau biasanya pihak permpuan yang melamar sedangkan di Lampung, pihak laki-laki yang melamar.

◢Cara hidup di kota dan di desa yang berbeda
Contoh: Perbedaan anak yang dibesarkan di kota dengan seorang anak yang dibesarkan di desa. Anak kota bersikap lebih terbuka dan berani untuk menonjolkan diri di antara teman-temannya sedangkan seorang anak desa lebih mempunyai sikap percaya pada diri sendiri dan sikap menilai ( sense of value).


◢Kebudayaan-kebudayaan khusus kelas sosial
Di masyarakat dapat dijumpai lapisan sosial yang kita kenal, ada lapisan sosial tinggi, rendah dan menengah. Misalnya cara berpakaian, etiket, pergaulan, bahasa sehari-hari dan cara mengisi waktu senggang. Masing-masing kelas mempunyai kebudayaan yang tidak sama, menghasilkan kepribadian yang tersendiri pula pada setiap individu.

◢Kebudayaan khusus atas dasar agama
Adanya berbagai masalah di dalam satu agama pun melahirkan kepribadian yang berbeda-beda di kalangan umatnya.

◢Kebudayaan berdasarkan profesi
Misalnya: kepribadian seorang dokter berbeda dengan kepribadian seorang pengacara dan itu semua berpengaruh pada suasana kekeluargaan dan cara mereka bergaul. Contoh lain seorang militer mempunyai kepribadian yang sangat erat hubungan dengan tugas-tugasnya. Keluarganya juga sudah biasa berpindah tempat tinggal.


3. Pengertian Dialektis
Dari sisi lain, hubungan antara manusia dan kebudayaan ini dapat dipandang setara dan dinyatakan sebagai dialektis. Dialektis memiliki arti saling terkait satu sama lain. Jadi seperti itulah hubungan manusia dan kebudayaan.

4. Tiga Tahap Proses Dialektis
Proses dialektis tercipta melalui tiga tahap, yaitu :
◢Eksternalisasi
Proses dimana manusia mengekspresikan dirinya dengan membangun dunianya.
◢Obyektivasi
Proses dimana masyarakat menjadi realitas obyektif. Suatu kenyataan yang terpisah dari manusia dan berhadapan dengan manusia.
◢Internalisasi
Proses dimana masyarakat disegrap kembali oleh manusia. Maksudnya manusia kembali mempelajari diri sendiri agar dapat hidup lebih baik.

SUMBER
Nugroho, Widyo dan Muchji, Achmad. (1996). MKDU: Ilmu Budaya Dasar. Jakarta: Universitas Gunadarma.

No comments:

Post a Comment