▲Pengertian Cinta Kasih
1. Pengertian
Cinta Kasih
Menurut kamus umum bahasa Indonesia
karya W.J.S Poerwadarminta, cinta adalah rasa sangat suka (kepada) atau (rasa)
sayang (kepada), ataupun (rasa) sangat kasih atau sangat tertarik hatinya.
Sedangkan kata kasih artinya perasaan sayang atau cinta atau menaruh belas
kasihan. Karena itu, cinta kasih dapat diartikan sebagai perasaan suka (sayang)
kepada seseorang yang disertai dengan menaruh belas kasihan. Terdapat perbedaan
antara cinta dan kasih, cinta lebih mengandung pengertian tentang rasa yang
mendalam sedangkan kasih merupakan pengungkapan untuk mengeluarkan rasa,
mengarah kepada yang dicintai.
2. Tiga Unsur
Cinta
Dr. Sarlito W. Sarwono
mengemukakan bahwa cinta memiliki unsur, unsur cinta ada tiga, yaitu:
►Keterikatan
Adanya perasaan hanya ingin bersama
seseorang yang dikasihi dan memprioritaskan orang tersebut.
►Keintiman
Adanya kebiasaan dan tingkah laku
yang menunjukkan sudah tidak ada batas lagi dengan seseorang yang dikasihi.
►Kemesraan
Adanya rasa ingin membelai dan
dibelai seseorang.
3. Tiga Unsur
Segitiga Cinta

Untuk lebih jelasnya, berikut
dibawah ini adalah penggambaran dari unsur dalam segitiga cinta.
4. Tiga Tingkatan
Cinta
Cinta juga memiliki tingkatan-tingkatan, ada tiga tingkat cinta, yaitu:
►Tingkat
Tinggi (Cinta kepada Allah, Rasulullah dan berjihad di jalan Allah)
►Tingkat
Menengah (Cinta kepada orang tua, anak, saudara, istri/suami dan kerabat)
►Tingkat
Rendah (Cinta yang lebih mengutamakan cinta keluarga, kerabat, harta dan tempat
tinggal)
Diantara tingkatan cinta diatas,
cinta yang paling hina dan merusak rasa kemanusiaan adalah cinta pada tingkat
rendah. Karena cinta pada tingkatan itu, seseorang mencintai berdasarkan hawa
nafsu, mencintai setan, dan cinta tersebut melebihi cinta kepada Allah, orang
tua, anak, istri dan lain-lain.
▲Cinta Menurut Ajaran Agama
1. Bentuk - Bentuk Cinta
Dalam kehidupan manusia, cinta menampakkan diri dalam berbagai bentuk. Kadang-kadang seseorang mencintai dirinya sendiri. Kadang-kadang mencintai orang lain. Atau juga istri dan anaknya, hartanya, atau Allah dan Rasulnya. Berbagai bentuk cinta ini bisa kita dapatkan dalam kitab suci Al-Qur'an. Berikut adalah berbagai bentuk cinta, yaitu:
►Cinta Diri
Cinta diri erat kaitannya dengan
dorongan menjaga diri. Manusia mencintai sesuatu yang mendatangkan kebaikan
pada dirinya dan membenci yang
menghalanginya untuk hidup, berkembang dan mengaktualisasikan diri. Serta yang mendatangkan rasa sakit dan
mara bahaya. Gejala
yang menunjukkan kecintaan manusia terhadap dirinya sendiri adalah
permohonan yang terus menerus agar dikaruniai kebaikan dan kenikmatan
hidup. Contoh lainnya kecintaan
manusia terhadap harta, yang dapat merealisasikan keinginannya dan memudahkan untuk mencapai kesenangan hidup (QS, al-"Adiyat, 100:8). Hendaknya cinta pada diri sendiri tidaklah terlalu berlebihan, sebaiknya diimbangi dengan cinta pada orang lain dan berbuat kebajikan kepada mereka.
►Cinta Kepada
Sesama Manusia
Agar
manusia dapat hidup dengan penuh keserasian dan keharmonisan dengan
manusia lainnya, tidak boleh tidak ia harus membatasi cintanya pada diri
sendiri dan egoismenya. Hendaknya ia menyeimbangkan cintanya itu dengan
cinta dan kasih sayang pada orang lain, bekerja sama dan memberi bantuan kepada mereka. Dengan iman, bersedekah, berzakat, menjauhi larangan Allah dan menegakkan shalat, akan bisa menyeimbangkan antara cinta pada diri sendiri dan cinta kepada orang lain. Al-Qur'an juga menyeru kepada orang-orang yang beriman agar saling mencintai seperti cinta mereka pada diri mereka sendiri. Dalam seruan itu sesungguhnya terkandung pengarahan agar tidak berlebihan dalam mencintai diri sendiri.
►Cinta
Seksual
Cinta erat kaitannya dengan dorongan seksual. Sebab itulah yang bekerja
dalam melestarikan kasih sayang, keserasian, dan kerja sama antara suami dan istri. Terdapat pada QS, Ar-Rum, 30:21 : "Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya, dan dijadikann-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi yang berpikir". Dorongan seksual memiliki fungsi penting, yaitu memberikan keturunan demi kelangsungan jenis. Lewat dorongan seksual lah terbentuk keluarga. Dari keluarga, terbentuk masyarakat dan bangsa. Namun, Islam menyerukan agar memenuhi dorongan seksual melalui cara yang sah, yaitu pernikahan.
►Cinta
Kebapakan
Mengingat bahwa antara ayah dengan anak-anaknya tidak terjalin ikatan fisiologis seperti yang menghubungkan
ibu dengan anak-anaknya, maka para ahli ilmu jiwa modern berpendapat
bahwa dorongan kebapakan bukanlah dorongan fisiologis seperti halnya dorongan keibuan, melainkan dorongan psikis. Biasanya cinta kebapakan nampak dalam perhatian seorang bapak pada anak-anaknya, nasihat dan pengarahan yang diberikan oleh seorang bapak, juga demi kebaikan dan kepentingan anak-anaknya sendiri.
►Cinta Kepada Allah
Puncak cinta manusia, yang paling bening, jernih dan spiritual ialah cinta kepada Allah. Tidak hanya dalam shalat, pujian dan doa saja, tetapi
juga dalam semua tindakan dan tingkah lakunya. Terdapat dalam (QS, Ali
Imran, 3:31) : "Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu". Allah maha pengampun lagi maha penyayang". Cinta
yang ikhlas seorang manusia kepada Allah akan membuat cinta itu menjadi
kekuatan pendorong yang mengarahkannya dalam kehidupan dan menundukkan semua bentuk kecintaan lainnya. Cinta ini pun juga akan membuatnya menjadi seorang yang cinta pada sesama manusia, hewan, semua makhluk Allah dan seluruh alam semesta.
►Cinta Kepada Rasul
Cinta
kepada Rasul, yang diutus Allah sebagai rahmah bagi seluruh alam
semesta, menduduki peringkat ke dua setelah cinta kepada Allah. Ini
karena Rasul merupakan ideal sempurna bagi manusia baik dalam tingkah
laku, moral, maupun berbagai sifat luhur lainnya. Seorang mukmin yang
benar-benar beriman dengan sepenuh hati akan mencintai Rasulullah yang
telah berdakwah ke seluruh penjuru untuk Islam.
▲Kasih Sayang
1. Pengertian Kasih Sayang
1. Pengertian Kasih Sayang
Pengertian kasih sayang menurut kamus umum Bahasa Indonesia karangan W.J.S Poerwadanninta adalah perasaan sayang, perasaan cinta atau
perasaan suka kepada seseorang. Kasih sayang dapat berupa kasih sayang
antara suami istri, antara orang tua dan anak, antara kerabat, teman dan sebagainya.
2.
Macam - Macam Cinta Kasih dari Orang Tua
Untuk kasih sayang antara orang tua dan anak, adanya kasih sayang ini mempengaruhi
kehidupan sang anak dalam masyarakat. Orang tua dalam memberikan kasih
sayangnya bermacam - macam demikian sebaliknya. Dari cara pemberian cinta kasih
dapat dibedakan :
►Orang tua bersifat aktif, si anak
bersifat pasif
Orang tua memberikan kasih sayang
baik moral dan materiil sebanyak- banyaknya. Sang anak hanya menerima dan tidak
memberikan respon. Hal ini dapat menyebabkan anak menjadi takut, kurang berani,
dan tidak dapat menyampaikan pendapatnya dalam masyarakat.
►Orang tua
bersifat pasif, si anak bersifat aktif
Disini, anak yang memberikan kasih
sayang kepada orang tua, namun orang tua hanya mendiamkan dan tidak
membalasnya.
►Orang tua bersifat pasif, si anak bersifat pasif
Orang tua hanya memenuhi kebutuhan
materi saja. Tingkah laku sendiri-sendiri dan tidak saling memperhatikan.
Kehidupan keluarga sangat dingin karena tidak adanya kasih sayang antara orang
tua dan anak.
►Orang tua bersifat aktif, si anak bersifat aktif
Orang tua dan anak saling memberikan
kasih sayang, sehingga mereka dapat saling menyayangi, saling menghargai dan
saling membutuhkan.
3. Contoh Kasih
Sayang
Contoh kasih sayang antara anak dan
orang tua yaitu, jika keduanya sama-sama bersifat aktif dalam mencurahkan
kasih sayang, hal yang dapat mempengaruhi sang anak adalah prestasi yang cukup
unggul dibandingkan teman-temannya. Berani dan terbuka serta leluasa
mengemukakan pendapat dalam masyarakat. Serta dapat menghargai antar sesama.
Contoh lainnya sepasang kekasih yang saling mengasihi, dan lain - lain.
▲Kemesraan
1. Pengertian
Kemesraan
Kemesraan berasal dari kata dasar
mesra, yang artinya perasaan simpati yang akrab. Kemesraan adalah hubungan yang
akrab baik antara pria dan wanita yang sedang dimabuk asmara maupun yang sudah
berumah tangga. Kemesraan pada dasarnya merupakan perwujudan kasih sayang yang
mendalam.
2. Puisi Tentang
Kemesraan
Kemesraan dapat menimbulkan daya
kreativitas manusia, menciptakan berbagai bentuk seni sesuai dengan kemampuan
dan bakatnya. Kemesraan cinta tidak hanya terpatri dalam lubuk hati masing-masing, tetapi juga memancar dari sinar mata keduanya. Saya pribadi, tidak
lihai dalam menulis puisi tentang kemesraan, tapi saya akan memberikan contoh
puisi yang bertemakan kemesraan dengan judul “Episode” karya W.S Rendra.
Kami duduk berdua
di bangku halaman rumahnya
Pohon jambu di halaman rumah itu
berbuah dengan lebatnya
dan kami senang memandangnya
Angin
yang lewat
memainkan
daun yang berguguran
Tiba-tiba
ia bertanya:
”Mengapa
sebuah kancing bajumu
lepas
terbuka?”
Aku hanya tertawa
Lalu ia sematkan dengan mesra
sebuah peniti menutup bajuku
Sementara itu
aku bersihkan
guguran
bunga jambu
yang
mengotori rambutnya
▲Pemujaan
1. Pengertian Pemujaan
Pemujaan
adalah salah satu manifestasi cinta manusia kepada Tuhannya, yang
diwujudkan dalam bentuk komunikasi ritual. Kecintaan manusia kepada Tuhan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Hal ini ialah karena pemujaan kepada Tuhan adalah inti, nilai dan makna kehidupan yang sebenarnya.
Tuhan adalah pencipta, tetapi Tuhan juga penghancur segala, bila manusia mengabaikan perintahnya.
Karena itu ketakutan manusia selalu mendampingi hidupnya dan untuk menghilangkan ketakutan itu manusia memuja-Nya. Dalam surat Al-Mu'minin ayat 98 dinyatakan: "Dan aku berlindung kepada-Mu. Ya Tuhanku, dari kehadiran-Nya di dekatku". Karena itu jelaslah bagi kita semua, bahwa pemujaan kepada Tuhan adalah bagian hidup manusia, karena Tuhan pencipta alam semesta termasuk pencipta manusia itu sendiri.
▲Belas Kasih
1. Pengertian Belas Kasih
▲Belas Kasih
1. Pengertian Belas Kasih
Belas kasih adalah emosi manusia
yang muncul akibat penderitaan orang lain. Lebih kuat daripada empati, perasaan
ini biasanya memunculkan usaha mengurangi penderitaan orang lain.
2. Cara Menumpahkan Belas Kasih
Dalam kehidupan, banyak sekali yang
harus kita kasihani dan banyak pula cara yang dapat kita lakukan untuk
menumpahkan belas kasih tersebut. Yang perlu kita kasihani yaitu : yatim piatu,
orang-orang jompo yang tidak memiliki ahli waris, pengemis yang benar-benar
tidak mampu bekerja, orang sakit dirumah sakit, orang cacat, masyarakat yang
hidup menderita dan sebagainya.
Berbagai macam orang memberikan
belas kasihan tergantung pada situasi dan kondisi. Ada yang memberikan uang,
barang, makanan, pakaian dan lain-lain. Sungguh, alangkah baiknya jika kita
dapat lebih berempati terhadap orang yang membutuhkan.
▲Cinta Kasih Erotis
1. Pengertian
Cinta Kasih Erotis
Cinta kasih erotis yaitu kehausan
akan penyatuan dengan seseorang secara sempurna. Bersifat ekslusif, bukan
universal, pertama-tama cinta kasih erotis kerap kali di campurbaurkan dengan
pengalaman yang berupa jatuh cinta. Tetapi seperti yang telah dikatakan
terlebih dahulu, pengalaman intimitas, kemesraan yang tiba-tiba ini pada
hakekatnya hanya sementara.
Keinginan seksual menuju kepada
penyatuan diri, bukan merupakan nafsu fiksi belaka. Rupanya, keinginan seksual
dapat dengan mudah di dicampuri oleh perasaan yang mendalam. Dalam cinta kasih
erotis terdapat eksklusivitas yang tidak terdapat dalam cinta kasih persaudaraan
dan cinta kasih keibuan, sering kali eksklusivitas dalam cinta kasih erotis di
salah tafsirkan dan di artikan sebagai suatu ikatan hak milik, contohnya
seperti sepasang kekasih yang saling mencintai tanpa merasakan cinta kasih
terhadap orang di sekelilingnya.
Cinta kasih erotis apabila
benar-benar cinta kasih, mempunyai satu pendirian, yaitu: seseorang akan
sungguh-sungguh mencintai dan mengasihinya dengan jiwa yang sedalam-dalamnya
dan menerima pribadi orang lain. Cinta kasih hanya di anggap sebagai hasil
suatu reaksi emosional dan spontan. Dengan demikian, cinta kasih erotis
merupakan atraksi individual belaka maupun pandangan bahwa cinta kasih erotis
itu tidak lain dari perbuatan kemauan.
SUMBER
•Nugroho,
Widyo dan Muchji, Achmad. (1996). MKDU: Ilmu Budaya Dasar. Jakarta:
Universitas Gunadarma.
No comments:
Post a Comment