Thursday, October 18, 2012

Manusia dan Cinta Kasih

Pengertian Cinta Kasih
1. Pengertian Cinta Kasih
Menurut kamus umum bahasa Indonesia karya W.J.S Poerwadarminta, cinta adalah rasa sangat suka (kepada) atau (rasa) sayang (kepada), ataupun (rasa) sangat kasih atau sangat tertarik hatinya. Sedangkan kata kasih artinya perasaan sayang atau cinta atau menaruh belas kasihan. Karena itu, cinta kasih dapat diartikan sebagai perasaan suka (sayang) kepada seseorang yang disertai dengan menaruh belas kasihan. Terdapat perbedaan antara cinta dan kasih, cinta lebih mengandung pengertian tentang rasa yang mendalam sedangkan kasih merupakan pengungkapan untuk mengeluarkan rasa, mengarah kepada yang dicintai.

2. Tiga Unsur Cinta
Dr. Sarlito W.  Sarwono mengemukakan bahwa cinta memiliki unsur, unsur cinta ada tiga, yaitu:
►Keterikatan
Adanya perasaan hanya ingin bersama seseorang yang dikasihi dan memprioritaskan orang tersebut.

►Keintiman
Adanya kebiasaan dan tingkah laku yang menunjukkan sudah tidak ada batas lagi dengan seseorang yang dikasihi.

►Kemesraan
Adanya rasa ingin membelai dan dibelai seseorang.

3. Tiga Unsur Segitiga Cinta
                                                                               

Untuk lebih jelasnya, berikut dibawah ini adalah penggambaran dari unsur dalam segitiga cinta.

4. Tiga Tingkatan Cinta
Cinta juga memiliki tingkatan-tingkatan, ada tiga tingkat cinta, yaitu:
►Tingkat Tinggi (Cinta kepada Allah, Rasulullah dan berjihad di jalan Allah)
►Tingkat Menengah (Cinta kepada orang tua, anak, saudara, istri/suami dan kerabat)
►Tingkat Rendah (Cinta yang lebih mengutamakan cinta keluarga, kerabat, harta dan tempat tinggal)

Diantara tingkatan cinta diatas, cinta yang paling hina dan merusak rasa kemanusiaan adalah cinta pada tingkat rendah. Karena cinta pada tingkatan itu, seseorang mencintai berdasarkan hawa nafsu, mencintai setan, dan cinta tersebut melebihi cinta kepada Allah, orang tua, anak, istri dan lain-lain.

Cinta Menurut Ajaran Agama
1. Bentuk - Bentuk Cinta
Dalam kehidupan manusia, cinta menampakkan diri dalam berbagai bentuk. Kadang-kadang seseorang mencintai dirinya sendiri. Kadang-kadang mencintai orang lain. Atau juga istri dan anaknya, hartanya, atau Allah dan Rasulnya. Berbagai bentuk cinta ini bisa kita dapatkan dalam kitab suci Al-Qur'an. Berikut adalah berbagai bentuk cinta, yaitu:

►Cinta Diri
Cinta diri erat kaitannya dengan dorongan menjaga diri. Manusia mencintai sesuatu yang mendatangkan kebaikan pada dirinya dan membenci yang menghalanginya untuk hidup, berkembang dan mengaktualisasikan diri. Serta yang mendatangkan rasa sakit dan mara bahaya. Gejala yang menunjukkan kecintaan manusia terhadap dirinya sendiri adalah permohonan yang terus menerus agar dikaruniai kebaikan dan kenikmatan hidup. Contoh lainnya kecintaan manusia terhadap harta, yang dapat merealisasikan keinginannya dan memudahkan untuk mencapai kesenangan hidup (QS, al-"Adiyat, 100:8). Hendaknya cinta pada diri sendiri tidaklah terlalu berlebihan, sebaiknya diimbangi dengan cinta pada orang lain dan berbuat kebajikan kepada mereka. 

►Cinta Kepada Sesama Manusia
Agar manusia dapat hidup dengan penuh keserasian dan keharmonisan dengan manusia lainnya, tidak boleh tidak ia harus membatasi cintanya pada diri sendiri dan egoismenya. Hendaknya ia menyeimbangkan cintanya itu dengan cinta dan kasih sayang pada orang lain, bekerja sama dan memberi bantuan kepada mereka. Dengan iman, bersedekah, berzakat, menjauhi larangan Allah dan menegakkan shalat, akan bisa menyeimbangkan antara cinta pada diri sendiri dan cinta kepada orang lain. Al-Qur'an juga menyeru kepada orang-orang yang beriman agar saling mencintai seperti cinta mereka pada diri mereka sendiri. Dalam seruan itu sesungguhnya terkandung pengarahan agar tidak berlebihan dalam mencintai diri sendiri.

►Cinta Seksual
Cinta erat kaitannya dengan dorongan seksual. Sebab itulah yang bekerja dalam melestarikan kasih sayang, keserasian, dan kerja sama antara suami dan istri. Terdapat pada QS, Ar-Rum, 30:21 : "Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya, dan dijadikann-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi yang berpikir". Dorongan seksual memiliki fungsi penting, yaitu memberikan keturunan demi kelangsungan jenis. Lewat dorongan seksual lah terbentuk keluarga. Dari keluarga, terbentuk masyarakat dan bangsa. Namun, Islam menyerukan agar memenuhi dorongan seksual melalui cara yang sah, yaitu pernikahan.

►Cinta Kebapakan
Mengingat bahwa antara ayah dengan anak-anaknya tidak terjalin ikatan fisiologis seperti yang menghubungkan ibu dengan anak-anaknya, maka para ahli ilmu jiwa modern berpendapat bahwa dorongan kebapakan bukanlah dorongan fisiologis seperti halnya dorongan keibuan, melainkan dorongan psikis. Biasanya cinta kebapakan nampak dalam perhatian seorang bapak pada anak-anaknya, nasihat dan pengarahan yang diberikan oleh seorang bapak, juga demi kebaikan dan kepentingan anak-anaknya sendiri.

►Cinta Kepada Allah
Puncak cinta manusia, yang paling bening, jernih dan spiritual ialah cinta kepada Allah. Tidak hanya dalam shalat, pujian dan doa saja, tetapi juga dalam semua tindakan dan tingkah lakunya. Terdapat dalam (QS, Ali Imran, 3:31) : "Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu". Allah maha pengampun lagi maha penyayang". Cinta yang ikhlas seorang manusia kepada Allah akan membuat cinta itu menjadi kekuatan pendorong yang mengarahkannya dalam kehidupan dan menundukkan semua bentuk kecintaan lainnya. Cinta ini pun juga akan membuatnya menjadi seorang yang cinta pada sesama manusia, hewan, semua makhluk Allah dan seluruh alam semesta.

►Cinta Kepada Rasul
Cinta kepada Rasul, yang diutus Allah sebagai rahmah bagi seluruh alam semesta, menduduki peringkat ke dua setelah cinta kepada Allah. Ini karena Rasul merupakan ideal sempurna bagi manusia baik dalam tingkah laku, moral, maupun berbagai sifat luhur lainnya. Seorang mukmin yang benar-benar beriman dengan sepenuh hati akan mencintai Rasulullah yang telah berdakwah ke seluruh penjuru untuk Islam.

Kasih Sayang
1. Pengertian Kasih Sayang
Pengertian kasih sayang menurut kamus umum Bahasa Indonesia karangan W.J.S Poerwadanninta adalah perasaan sayang, perasaan cinta atau perasaan suka kepada seseorang. Kasih sayang dapat berupa kasih sayang antara suami istri, antara orang tua dan anak, antara kerabat, teman dan sebagainya.

2. Macam - Macam Cinta Kasih dari Orang Tua
Untuk kasih sayang antara orang tua dan anak, adanya kasih sayang ini mempengaruhi kehidupan sang anak dalam masyarakat. Orang tua dalam memberikan kasih sayangnya bermacam - macam demikian sebaliknya. Dari cara pemberian cinta kasih dapat dibedakan :
►Orang tua bersifat aktif, si anak bersifat pasif
Orang tua memberikan kasih sayang baik moral dan materiil sebanyak- banyaknya. Sang anak hanya menerima dan tidak memberikan respon. Hal ini dapat menyebabkan anak menjadi takut, kurang berani, dan tidak dapat menyampaikan pendapatnya dalam masyarakat.

►Orang tua bersifat pasif, si anak bersifat aktif
Disini, anak yang memberikan kasih sayang kepada orang tua, namun orang tua hanya mendiamkan dan tidak membalasnya.

►Orang tua bersifat pasif, si anak bersifat pasif
Orang tua hanya memenuhi kebutuhan materi saja. Tingkah laku sendiri-sendiri dan tidak saling memperhatikan. Kehidupan keluarga sangat dingin karena tidak adanya kasih sayang antara orang tua dan anak.

►Orang tua bersifat aktif, si anak bersifat aktif
Orang tua dan anak saling memberikan kasih sayang, sehingga mereka dapat saling menyayangi, saling menghargai dan saling membutuhkan.

3. Contoh Kasih Sayang
Contoh kasih sayang antara anak dan orang tua yaitu, jika keduanya sama-sama bersifat aktif dalam mencurahkan kasih sayang, hal yang dapat mempengaruhi sang anak adalah prestasi yang cukup unggul dibandingkan teman-temannya. Berani dan terbuka serta leluasa mengemukakan pendapat dalam masyarakat. Serta dapat menghargai antar sesama. Contoh lainnya sepasang kekasih yang saling mengasihi, dan lain - lain.

Kemesraan
1. Pengertian Kemesraan 
Kemesraan berasal dari kata dasar mesra, yang artinya perasaan simpati yang akrab. Kemesraan adalah hubungan yang akrab baik antara pria dan wanita yang sedang dimabuk asmara maupun yang sudah berumah tangga. Kemesraan pada dasarnya merupakan perwujudan kasih sayang yang mendalam.

2. Puisi Tentang Kemesraan 
Kemesraan dapat menimbulkan daya kreativitas manusia, menciptakan berbagai bentuk seni sesuai dengan kemampuan dan bakatnya. Kemesraan cinta tidak hanya terpatri dalam lubuk hati masing-masing, tetapi juga memancar dari sinar mata keduanya. Saya pribadi, tidak lihai dalam menulis puisi tentang kemesraan, tapi saya akan memberikan contoh puisi yang bertemakan kemesraan dengan judul “Episode” karya W.S Rendra.

Kami duduk berdua
di bangku halaman rumahnya
Pohon jambu di halaman rumah itu
berbuah dengan lebatnya
dan kami senang memandangnya
Angin yang lewat
memainkan daun yang berguguran
Tiba-tiba ia bertanya:
”Mengapa sebuah kancing bajumu
lepas terbuka?”
Aku hanya tertawa
Lalu ia sematkan dengan mesra
sebuah peniti menutup bajuku
Sementara itu
aku bersihkan
guguran bunga jambu
yang mengotori rambutnya

Pemujaan
1. Pengertian Pemujaan
Pemujaan adalah salah satu manifestasi cinta manusia kepada Tuhannya, yang diwujudkan dalam bentuk komunikasi ritual. Kecintaan manusia kepada Tuhan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Hal ini ialah karena pemujaan kepada Tuhan adalah inti, nilai dan makna kehidupan yang sebenarnya.

Tuhan adalah pencipta, tetapi Tuhan juga penghancur segala, bila manusia mengabaikan perintahnya. Karena itu ketakutan manusia selalu mendampingi hidupnya dan untuk menghilangkan ketakutan itu manusia memuja-Nya. Dalam surat Al-Mu'minin ayat 98 dinyatakan: "Dan aku berlindung kepada-Mu. Ya Tuhanku, dari kehadiran-Nya di dekatku". Karena itu jelaslah bagi kita semua, bahwa pemujaan kepada Tuhan adalah bagian hidup manusia, karena Tuhan pencipta alam semesta termasuk pencipta manusia itu sendiri.

Belas Kasih
1. Pengertian Belas Kasih
Belas kasih adalah emosi manusia yang muncul akibat penderitaan orang lain. Lebih kuat daripada empati, perasaan ini biasanya memunculkan usaha mengurangi penderitaan orang lain.

 2. Cara Menumpahkan Belas Kasih
Dalam kehidupan, banyak sekali yang harus kita kasihani dan banyak pula cara yang dapat kita lakukan untuk menumpahkan belas kasih tersebut. Yang perlu  kita kasihani yaitu : yatim piatu, orang-orang jompo yang tidak memiliki ahli waris, pengemis yang benar-benar tidak mampu bekerja, orang sakit dirumah sakit, orang cacat, masyarakat yang hidup menderita dan sebagainya.

Berbagai macam orang memberikan belas kasihan tergantung pada situasi dan kondisi. Ada yang memberikan uang, barang, makanan, pakaian dan lain-lain. Sungguh, alangkah baiknya jika kita dapat lebih berempati terhadap orang yang membutuhkan.

Cinta Kasih Erotis
1. Pengertian Cinta Kasih Erotis
Cinta kasih erotis yaitu kehausan akan penyatuan dengan seseorang secara sempurna. Bersifat ekslusif, bukan universal, pertama-tama cinta kasih erotis kerap kali di campurbaurkan dengan pengalaman yang berupa jatuh cinta. Tetapi seperti yang telah dikatakan terlebih dahulu, pengalaman intimitas, kemesraan yang tiba-tiba ini pada hakekatnya hanya sementara.
            
Keinginan seksual menuju kepada penyatuan diri, bukan merupakan nafsu fiksi belaka. Rupanya, keinginan seksual dapat dengan mudah di dicampuri oleh perasaan yang mendalam. Dalam cinta kasih erotis terdapat eksklusivitas yang tidak terdapat dalam cinta kasih persaudaraan dan cinta kasih keibuan, sering kali eksklusivitas dalam cinta kasih erotis di salah tafsirkan dan di artikan sebagai suatu ikatan hak milik, contohnya seperti sepasang kekasih yang saling mencintai tanpa merasakan cinta kasih terhadap orang di sekelilingnya.

Cinta kasih erotis apabila benar-benar cinta kasih, mempunyai satu pendirian, yaitu: seseorang akan sungguh-sungguh mencintai dan mengasihinya dengan jiwa yang sedalam-dalamnya dan menerima pribadi orang lain. Cinta kasih hanya di anggap sebagai hasil suatu reaksi emosional dan spontan. Dengan demikian, cinta kasih erotis merupakan atraksi individual belaka maupun pandangan bahwa cinta kasih erotis itu tidak lain dari perbuatan kemauan.
SUMBER
Nugroho, Widyo dan Muchji, Achmad. (1996). MKDU: Ilmu Budaya Dasar. Jakarta: Universitas Gunadarma.

No comments:

Post a Comment