Saturday, October 27, 2012

Manusia dan Pandangan Hidup

▲Pengertian Pandangan Hidup dan Ideologi
1. Pengertian Pandangan Hidup
Setiap manusia mempunyai pandangan hidup. Pandangan hidup itu bersifat kodrat, Karena dapat menentukan masa depan seorang individu. Jadi, pengertian pandnagan hidup adalah pendapat atau pertimbangan yang dijadikan pegangan, pedoman, arahan, petunjuk hidup di dunia. Pendapat atau pertimbangan itu merupakan hasil pemikiran manusia berdasarkan pengalaman sejarah menurut waktu dan tempat hidupnya.

2. Sumber Pandangan Hidup
Pandangan hidup banyak sekali macamnya dan ragamnya. Akan tetapi pandangan hidup dapat diklasifikasikan berdasarkan asalnya yaitu terdiri dari 3 macam :
►Pandangan hidup yang berasal dari agama yaitu pandangan yang mutlak kebenarannya.
►Pandangan hidup yang berupa idiologi yang disesuaikan dengan kebudayaan dan norma yang terdapat pada negara tersebut.
►Pandangan hidup hasil renungan yaitu pandangan hidup yang relatif kebenarannya.

Apabila pandangan hidup itu diterima oleh sekelompok orang sebagai pendukung suatu organisasi, maka pandangan hidup itu disebut ideologi. Dan pada dasarnya, pandangan hidup memiliki empat unsur, yaitu cita – cita, kebajikan, usaha dan keyakinan (kepercayaan).

3. Pandangan Hidup Muslim
Pandangan hidup Islam adalah pandangan tentang realitas dan kebenaran yang nampak oleh mata hati dan yang menjelaskan hakekat wujud, karena apa yang dipancarkan Islam adalah wujud yang total.

Pandangan hidup seorang muslim, yang berlandaskan pada pandangan hidup Islam, memiliki pandangan hidup yang bersumberkan kepada wahyu yang diperkuat oleh agama dan didukung oleh prinsip akal dan intuisi. Memegang prinsip bahwa ia diciptakan oleh Allah SWT, segala tata kehidupan baik rezeki, nasib dan segala sesuatunya diatur oleh Allah SWT.

4. Pengertian Ideologi
Ideologi adalah gabungan pandangan hidup yang telah tertanam pada suatu bangsa serta dasar negara yang memiliki nilai-nilai falsafah, sehingga dijadikan sebagai pedoman suatu bangsa/negara. Ideologi sendiri mencerminkan cara berfikir masyarakat, seperti apa bangsa dan negara yang menganutnya, dan juga membentuk masyarakat untuk mencapai cita-citanya.

5. Dua Hak Ideologi
Ideologi juga memiliki hak, terdapat dua hak pada ideologi yaitu :
►Ideologi Hukum
Ideologi Hukum adalah rincian dari keseluruhan orang dan masyarakat yang dapat memberikan dasar atau legitimasi bagi keberadaan lembaga-lembaga yang akan datang, sistem hukum atau bagian dari sistem hukum.

►Ideologi Politik
Ideologi Politik adalah himpunan nilai-nilai, ide, norma-norma, kepercayaan dan keyakinan, yang dimiliki seorang atau sekelompok orang, atas dasar mana dia menentukan sikapnya terhadap kejadian dan problema politik yang dihadapinya dan yang menentukan tingkah laku politiknya.

▲Cita - Cita
1. Pengertian Cita - Cita
Dalam kamus umum bahasa Indonesia cita-cita adalah keinginan, harapan, tujuan yang selalu ada dalam pikiran. Baik keinginan, harapan, maupun tujuan merupakan apa yang mau diperoleh seseorang pada masa mendatang. Dengan demikian cita-cita dapat dikatakan sebagai pandangan masa depan. Jika cita-cita seseorang belum dapat terwujud atau tercapai, hal tersebut dinamakan sebagai angan-angan.

2. Contoh Cita - Cita
Sejak kecil, Bella senang bermain dokter-dokteran bersama beberapa teman sebayanya. Karena sangat gemar bermain, akhirnya ia bercita-cita ingin menjadi seorang dokter. Hingga beranjak remaja, jika ditanya orang-orang apa cita-citanya, Bella akan menjawab bahwa cita-citanya adalah dokter. Saat SMA pun Bella mengambil jurusan IPA, ia menyukai  biologi dan materi-materi yang berhubungan dengan kedokteran. Ia semakin tahu bahwa menjadi seorang dokter adalah tugas yang mulia, oleh karena itu Bella menjadi semakin berambisi untuk mewujudkan cita-citanya. Begitu lulus SMA, perjuangan Bella pun berlanjut dengan menuntut ilmu di sebuah universitas jurusan kedokteran. Hingga akhirnya, berkat usaha, kerja keras, doa dan ketekunan Bella, dalam beberapa tahun menuntut ilmu, ia lulus dari universitasnya dan berhasil menyandang gelar dokter serta bekerja di salah satu rumah sakit ternama. Cita-cita Bella sejak kecil pun akhirnya dapat tercapai berkat keinginannya yang besar untuk menjadi seorang dokter.

Dalam mewujudkan cita-cita, terdapat tiga faktor yang berpengaruh, yaitu:
►Pertama, faktor manusia yang mau mewujudkan cita-citanya tergantung pada kualitas manusia itu sendiri.
►Kedua, kondisi yang dihadapi manusia selama mencapai apa yang dicita-citakannya.
►Ketiga, seberapa tinggikah cita-cita yang hendak dicapai manusia tersebut.

▲Kebajikan
1. Pengertian Kebajikan
Kebajikan atau kebaikan pada hakikatnya adalah perbuatan moral, perbuatan yang sesuai dengan norma-norma agama atau etika. Manusia berbuat baik, karena menurut kodratnya manusia itu baik dan makhluk bermoral.

2. Makna Kebajikan
Kebajikan memiliki arti sesuatu yang mendatangkan kebaikan, segala bentuk kebaikan baik keselamatan, rezeki, kesehatan dan lain-lain. Makna dari kebajikan sendiri adalah berbuat baiklah kepada semua orang, terlebih kepada orang-orang yang sangat membutuhkan pertolongan. Karena suatu saat, secara cepat ataupun lambat, kebaikan yang telah kita lakukan, akan kembali lagi kepada kita.

3. Faktor Penentu Tingkah Laku Manusia
Ada beberapa faktor yang menjadi penentu tingkah laku manusia di kehidupan sehari-hari, yaitu:
►Faktor Pembawaan (Hereditas)
Hereditas merupakan faktor pertama yang mempengaruhi perkembangan individu, sudah ditentukan pada saat seorang individu masih ada di dalam kandungan. Dalam hal ini pembawaan (hereditas) dapat diartikan sebagai totalitas karakteristik individu yang diwariskan orang tua kepada anaknya.

►Faktor Lingkungan
Lingkungan adalah faktor kedua yang membentuk tingkah laku individu setelah lahir. Lingkungan yang dimaksud ialah lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. Apabila dalam lingkungan tersebut para pelakunya berbuat hal-hal yang positif, maka individu akan terbentuk menjadi pribadi yang baik. Begitu pula sebaliknya jika lingkungan sekitar individu bertingkah laku yang negatif, maka individu pun akan membentuk kepribadian yang tidak baik juga.

►Faktor Pengalaman
Pengalaman dapat memberikan bekal kepada individu untuk mempertimbangkan sesuatu sebelum individu mengambil suatu tindakan. Hal ini dapat membentuk tingkah laku berdasarkan pengalaman-pengalaman hidup yang pernah individu alami.

▲Usaha/Perjuangan
1. Pengertian Usaha/Perjuangan
Usaha/perjuangan adalah kerja keras untuk mewujudkan cita-cita. Setiap manusia harus bekerja keras untuk mewujudkan harapannya dan melanjutkan hidup, tanpa usaha/perjuangan maka kecil kemungkinan keinginan manusia tersebut dapat tercapai. Sebab usaha/perjuangan sudah menjadi bagian dalam kehidupan.

2. Ayat Al-Qur'an Tentang Usaha/Perjuangan
Di dalam Al-Qur’an pun terdapat ayat tentang usaha/perjuangan, ayat ini ada pada QS Ar-Ra’du ayat 11,  yaitu :
13:11
 Artinya : ”Sesungguhnya Allah tidak akan merubah keadaan suatu kaum, kecuali mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri”.

Jadi, meski kehidupan ini yang menentukan adalah Allah, tetapi sebagai hambanya, perlulah kita berusaha, berdoa dan meminta kepada Allah agar usaha kita tidaklah sia-sia.

▲Keyakinan/Kepercayaan
1. Tiga Aliran Filsafat
Keyakinan/kepercayaan yang menjadi dasar pandangan hidup berasal dari akal atau kekuasaan Tuhan.  Menurut Prof. Dr. Harun Nasution, ada tiga aliran filsafat yaitu:
►Aliran Naturalisme
Hidup manusia itu dihubungkan dengan kekuatan gaib yang merupakan kekuatan tertinggi. Kekuatan gaib itu dari nature, dan itu berasal dari Tuhan. Tetapi yang tidak percaya pada Tuhan, nature itulah yang tertinggi. Aliran naturalisme berisikan spekulasi kalau Tuhan itu ada, dan mungkin juga Tuhan itu tidak ada.

►Aliran Intelektualisme
Aliran ini berdasarkan adalah logika atau akal. Dengan menggunakan akal, manusia dapat berbuat kebajikan, dapat membuat inovasi-inovasi baru dan sebagainya.

►Aliran Gabungan
Dasar aliran ini merupakan gabungan kekuatan gaib dan juga akal. Kekuatan gaib artinya kekuatan yang berasal dari Tuhan, percaya adanya Tuhan sebagai dasar keyakinan. Sedangkan akal adalah dasar kebudayaan, yang menentukan benar tidaknya sesuatu. Jadi, disini, manusia percaya adanya Tuhan dan menggunakan akalnya untuk berbuat kebajikan.

2. Pengertian Keyakinan/Kepercayaan
Pengertian keyakinan/kepercayaan sendiri adalah suatu sikap yang ditunjukkan oleh manusia saat ia merasa cukup tahu dan menyimpulkan bahwa dirinya telah mencapai kebenaran.

▲Langkah-Langkah Berpandangan Hidup
1. Langkah-Langkah Berpandangan Hidup Yang Baik
Ada enam langkah agar individu dapat berpandangan hidup yang baik, yaitu:
Mengenal
Suatu kodrat manusia yang merupakan tahap pertama dari setiap aktivitas hidupnya.

Mengerti
Maksudnya mengerti terhadap pandangan hidup manusia itu sendiri.

Menghayati
Dengan menghayati hidup, manusia memperoleh gambaran yang tepat dan benar mengenai kebenaran pandangan hidup itu sendiri.

Meyakini
Merupakan suatu hal yang cenderung memperoleh suatu kepastian sehingga dapat mencapai suatu tujuan hidup.

Mengabdi
Merupakan suatu hal yang penting dalam menghayati dan meyakini sesuatu yang telah dibenarkan dan diterima baik oleh dirinya, terlebih oleh orang lain.

Mengamankan
Merupakan sifat manusia bahwa bila sudah mengabdikan diri pada suatu pandangan hidup lalu ada orang lain yang mengganggu dan atau menyalahkannya, tentu ia tidak menerima dan bahkan cenderung untuk mengadakan perlawan.

SUMBER
Nugroho, Widyo dan Muchji, Achmad. (1996). MKDU: Ilmu Budaya Dasar. Jakarta: Universitas Gunadarma.

Friday, October 26, 2012

Manusia dan Keadilan

▲Pengertian Keadilan
1. Pengertian Keadilan
Secara umum, dikatakan bahwa keadilan itu adalah pengakuan dan perlakuan yang seimbang antara hak dan kewajiban. Keadilan terletak pada keharmonisan menuntut hak dan menjalankan kewajiban. Atau dengan kata lain, keadilan adalah keadaan bila setiap individu memperoleh apa yang menjadi hak nya dan memperoleh bagian yang sama dari kekayaan bersama.

Tiga filsuf besar Yunani juga turut mendefinisikan keadilan, seperti Aristoteles mendefinisikan keadilan sebagai kelayakan dalam tindakan manusia. Menurut Plato, keadilan adalah individu yang mengendalikan diri dan perasaannya dikendalikan oleh akal. Sementara Socrates berpendapat bahwa keadilan akan tercipta bilamana warga negara sudah merasakan pemerintah telah melakukan tugasnya dengan baik.

Kong Hu Cu pun turut berpendapat tentang keadilan, menurutnya, keadilan terjadi jika setiap individu sudah melaksanakan kewajibannya masing-masing.

2. Makna Keadilan
Keadilan pun memiliki makna tersendiri, berikut ini adalah beberapa makna keadilan, yaitu:
►Pertama, adil berarti “sama”. Sama berarti tidak membedakan seseorang dengan yang lain. Persamaan yang dimaksud dalam konteks ini adalah persamaan hak. Karena manusia memiliki hak yang sama rata.

►Kedua, adil berarti “seimbang”. Adil juga memiliki makna seimbang. Sebagai seorang manusia yang memiliki akal, sudah sepatutnya imbang dalam melaksanakan keadilan. Terlebih lagi menyeimbangkan keadilan dalam hak dan kewajiban yang dimiliki masing-masing individu.

►Ketiga, adil berarti “perhatian terhadap hak individu dan memberikan hak itu pada setiap pemiliknya”. Dalam hal ini adil bisa didefinisikan sebagai wadh al-syai’ fi mahallihi (menempatkan sesuatu pada tempatnya). Keadilan harus ditegakkan disemua tempat dan berlaku sebagaimana harusnya.

►Keempat, adil yang “dinisbatkan pada Ilahi”. Semua wujud tidak memiliki hak atas Allah SWT. Keadilan Ilahi merupakan rahmat dan kebaikan-Nya. Keadilan-Nya mengandung konsekuensi bahwa rahmat Allah SWT tidak tertahan untuk diperoleh sejauh makhluk itu dapat meraihnya.

3. Contoh Keadilan
Sebagai seorang mahasiswa, sudah haknya untuk mendapatkan IP yang bagus. Namun, apabila hanya menuntut hak tersebut kepada dosen tanpa ada usaha belajar dan dapat nilai yang bagus, itu berarti kewajibannya sebagai seorang mahasiswa terlantarkan. Dan terjadi ketidakadilan dalam melaksanakan hak dan kewajibannya. Dengan begitu, mahasiswa perlu menjalankan kewajibannya dengan belajar semaksimal mungkin agar haknya untuk mendapatkan IP bagus dapat terpenuhi.

▲Keadilan Sosial
1. Hubungan Sila Kelima dengan Keadilan Sosial
Dalam Pancasila, pada sila kelima yang berbunyi “Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia” memiliki hubungan dengan keadilan sosial. Menurut Bung Hatta, dalam uraiannya mengenai sila kelima Pancasila, menulis bahwa keadilan sosial adalah langkah yang menentukan untuk melaksanakan Indonesia yang adil dan makmur.

2. Wujud Keadilan Sosial
Untuk mewujudkan keadilan sosial seperti yang telah dijelaskan pada poin diatas, diperinci lah perbuatan dan sikap yang perlu di pupuk, yaitu :
◢Perbuatan luhur yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan.
◢Sikap adil terhadap sesama, menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban serta menghormati hak-hak orang lain.
◢Sikap suka memberi pertolongan kepada orang yang memerlukan.
◢Sikap suka bekerja keras.
◢Sikap menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat untuk mencapai kemajuan dan kesejahteraan bersama.

3. Asas Keadilan Sosial (8 Jalur Pemerataan)
Asas untuk menuju dan terciptanya keadilan sosial itu nantiya akan dituangkan ke dalam berbagai langkah dan kegiatan, antara lain melalui 8 jalur pemerataan, yaitu :
◢Pemerataan pemenuhan kebutuhan pokok rakyat banyak, khususnya pangan, sandang dan perumahan.
◢Pemerataan memperoleh pendidikan dan pelayanan kesehatan.
◢Pemerataan pembagian pendapatan
◢Pemerataan kesempatan kerja.
◢Pemerataan kesempatan berusaha.
◢Pemerataan kesempatan berpartisipasi dalam pembangunan,
◢Pemerataan penyebaran pembangunan di seluruh tanah air.
◢Pemerataan kesempatan memperoleh keadilan.

▲Berbagai Macam Keadilan
1. Macam - Macam Keadilan
►Keadilan Legal atau Keadilan Moral
Plato berpendapat bahwa keadilan dan hukum merupakan substansi rohani umum dari masyarakat yang membuat dan menjaga kesatuannya. Dalam suatu masyarakat yang adil setiap orang menjalankan pekerjaan yang menurut sifat dasarnya paling cocok baginya (Tha man behind the gun). Pendapat Plato itu disebut keadilan moral, sedangkan, Sunoto menyebutnya keadilan legal.

Keadilan timbul karena penyatuan dan penyesuaian untuk memberi tempat yang selaras kepada bagian-bagian yang membentuk suatu masyarakat. Keadilan terwujud dalam masyarakt bilamana setiap anggota masyarakat melakukan fungsinya secara baik menurut kemampuannya. Ketidakadilan terjadi apabila ada campur tangan terhadap pihak lain yang melaksanakan tugas-tugas yang selaras sebab hal itu akan menciptakan pertentangan dan ketidakserasian.

►Keadilan Distributif
Aristoles berpendapat bahwa keadilan akan terlaksana bilamana hal-hal yang sama diperlakukan secara sama dan hal-hal yang tidak sama secara tidak sama (justice is done when equals are treated equally).

►Keadilan Komutatif
Keadilan ini bertujuan memelihara ketertiban masyarakat dan kesejahteraan umum. Bagi Aristoteles pengertian keadilan itu merupakan asas pertalian dan ketertiban dalam masyarakat. Semua tindakan yang bercorak ujung ekstrim menjadikan ketidakadilan dan akan merusak atau bahkan menghancurkan pertalian dalam masyarakat.

▲Kejujuran
1. Pengertian Kejujuran
Kejujuran atau jujur artinya apa yang dikatakan seseorang sesuai dengan hati nuraninya, apa yang dikatakannya sesuai dengan kenyataan yang ada. Sedang kenyataan yang ada itu adalah kenyataan yang benar-benar ada. Jujur juga berarti seseorang bersih hatinya dari perbuatan-perbuatan yang dilarang oleh agama dan hukum. Untuk itu dituntut satu kata dan perbuatan, yang berarti bahwa apa yang dikatakan haruis sama dengan perbuatannya. Karena itu jujur berarti juga menepati janji atau kesanggupan yang terlampir malalui kata-kata atau perbuatan.

2. Hakekat Kejujuran
Pada hakekatnya jujur dilandasi oleh kesadaran moral yang tinggi, kesadaraan pengakuan akan adanya sama hak dan kewajiban, serta rasa takut terhadap kesalahan atau dosa. Adapun kesadaran moral adalah kesadaran tentang diri kita sendiri karena kita melihat diri kita sendiri berhadapan dengan hal baik dan buruk. Dari situ manusia dihadapkan antara yang halal dan yang haram, yang boleh dilakukan atau tidak boleh dilakukan.

▲Kecurangan
1. Pengertian Kecurangan
Kecurangan atau curang identik dengan ketidakjujuran atau tidak jujur, dan sama pula dengan licik, meskipun tidak serupa benar. Curang atau kecurangan artinya apa yang diinginkan tidak sesuai dengan hari nuraninya, atau memang dari hati sudah berniat curang dengan maksud memperoleh keuntungan tanpa bertenaga dan berusaha.

2. Sebab Manusia Melakukan Kecurangan
Ada banyak penyebab yang membuat manusia dapat melakukan kecurangan. Ditinjau dari hubungan manusia dengan alam di sekitarnya, ada 4 aspek yang menyebabkan manusia berbuat curang, yaitu aspek ekonomi, aspek kebudayaan, aspek peradaban dan aspek teknik. Apabila keempat aspek tersebut dilaksanakan secara wajar, maka segalanya akan berjalan sesuai dengan norma-norma moral atau norma hukum. Akan tetapi, apabila manusia dalam hatinya telah digerogoti jiwa tamak, iri, dengki, maka manusia akan melakukan perbuatan yang melanggar norma tersebut dan jadilah kecurangan.

▲Perhitungan dan Pembalasan
1. Macam - Macam Perhitungan dan Pembalasam
◢Menurut agama
Jika seseorang melakukan apa yang Tuhan larang, maka orang tersebut akan mendapat balasannya sesuai apa yang dia perbuat di akherat nanti.

◢Menurut hukum
Jika ada seseorang yang melanggar hukum, dia wajib mendapat balasan dan hukuman sesuai apa yang dia perbuat.

▲Pemulihan Nama Baik
1. Pengertian Nama Baik
Nama baik merupakan tujuan utama orang hidup. Nama baik adalah nama yang tidak tercela. Setiap orang menajaga dengan hati-hati agar namanya baik. Terlebih jika menjadi teladan bagi orang/tetangga disekitarnya adalah suatu kebanggaan batin yang tak ternilai harganya. Penjagaan nama baik erat hubungannya dengan tingkah laku atau perbuatan. Atau boleh dikatakan nama baik atau tidak baik ini adalah tingkah laku atau perbuatannya. Yang dimaksud dengan tingkah laku dan perbuatan itu, antara lain cara berbahasa, cara bergaul, sopan santun, disiplin pribadi, cara menghadapi orang, dan sebagainya.

2. Hakekat Pemulihan Nama Baik
Tingkah laku atau perbuatan yang baik dengan nama baik itu pada hakekatnya sesuai dengan kodrat manusia, yaitu:
◢Manusia menurut sifat dasarnya adalah makhluk moral.
◢Ada aturan-aturan yang berdiri sendiri yang harus dipatuhi manusia untuk mewujudkan dirinya sendiri sebagai pelaku moral tersebut.

Pada hakekatnya, pemulihan nama baik adalah keasadaran manusia akan segala kesalahannya, bahwa apa yang diperbuatnya tidak sesuai denga ukuran moral atau tidak sesuai dengan akhlak. Dan untuk memulihkan nama baik manusia harus bertaubat atau minta maaf, dan berjanji tidak akan melakukan hal-hal yang menyimpang lagi.

▲Pembalasan
1. Pengertian Pembalasan
Pembalasan ialah suatu reaksi atas perbuatan orang lain. Reaksi itu dapat berupa perbuatan yang serupa, perbuatan yang seimbang, tingkah laku yang serupa, tingkah laku yang seimbang.

2. Penyebab Pembalasan
Pembalasan disebabkan oleh adanya pergaulan. Pergaulan yang bersahabat mendapat balasan yang bersahabat. Sebaliknya, pergaulan yang penuh kecurigaan menimbulkan balasan yang tidak bersahabat pula.

3. Contoh Pembalasan
Ketika bulan Maret kemarin, Anna memberikan kado ulang tahun kepada Sandy. Dan pada bulan November nanti, Anna akan berulang tahun dan mengadakan pesta serta mengundang teman-temannya, termasuk Sandy. Karena Sandy tahu, Anna pernah memberinya kado di hari ulang tahunnya, maka di pesta ulang tahun Anna nanti, Sandy bermaksud untuk memberikan kado kepada Anna sebagai kado balasanya.

SUMBER
Nugroho, Widyo dan Muchji, Achmad. (1996). MKDU: Ilmu Budaya Dasar. Jakarta: Universitas Gunadarma.

Manusia dan Penderitaan

▲Pengertian Penderitaan
1. Pengertian Penderitaan
Penderitaan berasal dari kata dasar derita. Kata derita berasal dari bahasa sansekerta, yaitu “dhra” yang artinya menahan atau menanggung. Jadi, penderitaan artinya adalah menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan.

Penderitaan termasuk realitas dunia dan manusia. Intensitas penderitaan bertingkat-tingkat, ada yang berat ada juga yang ringan. Namun peranan individu Juga menentukan berat tidaknya intensitas penderitaan. Penderitaan akan dialami oleh semua orang, hal itu sudah merupakan “risiko” dalam hidup. Allah memberikan kesenangan atau suatu kebahagiaan kepada umatnya, tetapi juga memberikan penderitaan atau kesedihan yang kadang-kadang bermakna agar manusia sadar untuk tidak memalingkan dari-Nya. 

2. Contoh Penderitaan
Berbagai contoh penderitaan pasti terdapat dalam kehidupan, misalnya saja seperti dibawah ini :
►Pemutusan Hak Kerja
Bagi orang yang sudah berkeluarga mungkin penderitaan ini yang paling di takutkan apalagi bagi seorang ayah yang mempunyai kewajiban menafkahi keluarganya.

►Kehilangan Orang Tua
Hubungan manusia dengan orang tuanya merupakan suatu hubungan yang unik. Hubungan yang sudah terjalin sejak lahir dan tidak akan pernah putus. Seorang individu pasti akan sangat kehilangan jika orang tua mereka tiada.

►Kemiskinan
Dalam hal ini mungkin semua orang menderita mengalami kemiskinan. Namun miskin disini bukan hanya dalam artian kekurangan dalam segi ekonomi. Bagi sebagaian orang, hidup dalam kekurangan mungkin tidak enak. Tapi, di sebagian orang lainnya, hidup dalam kekurangan lebih baik dari pada berlimpah harta namun anggota keluarga tidak bahagia, tidak ada curahan perhatian karena saling sibuk satu sama lain, dan semuanya hanya di atur oleh uang. Karena kebahagiaan itu bisa datang meski dari hal-hal kecil.

►Bencana
Tidak ada yang dapat menghindari sebuah bencana yang diberikan oleh Tuhan. Bencana yang datang dapat menghilangkan sebagian, bahkan seluruh harta benda yang ada, dan dapat mengakibatkan kehilangan anggota keluarga. Trauma yang diakibatkan oleh bencana juga sulit untuk dipulihkan.

Penderitaan manusia tidak hanya hal-hal yang telah disebutkan diatas. Masih banyak contoh penderitaan lainnya. Penderitaan yang ada pun terkadang menyerang fisik maupun psikis manusia. Dan setiap individu memiliki cara yang berbeda dalam mengatasi penderitaannya.

▲Siksaan
1. Pengertian Siksaan
Siksaan dapat diartikan sebagai sesuatu yang dapat menimbulkan rasa sakit, baik dari siksaan badan (jasmani), maupun siksaan jiwa (rohani). Akibat siksaan yang dialami seseorang, timbullah penderitaan. Siksaan dapat ditemui pada kehidupan sehari-hari, biasanya banyak diberitakan pada media massa.

2. Pengertian Phobia
Phobia adalah rasa ketakutan yang berlebih pada suatu hal atau fenomena, atau bahkan pada benda maupun hewan. Phobia bisa dikatakan dapat menghambat kehidupan orang yang mengidapnya. Oleh karena itu, jika seorang individu memiliki phobia pada hal tertentu, diharapkan ia dapat mengatasi phobia tersebut meski secara perlahan-lahan.

3. Siksaan Yang Bersifat Psikis
Siksaan yang bersifat psikis ada tiga macam, yaitu kebimbangan, kesepian dan ketakutan. Di bawah ini adalah penjelasan dari siksaan yang bersifat psikis.

►Kebimbangan
Kebimbangan dialami oleh seseorang bila ia pada suatu saat tidak dapat menentukan pilihan mana yang akan diambil. Akibat dari kebimbangan seseorang berada dalam keadaan yang tidak menentu, sehingga ia merasa tersiksa dalam hidupnya saat itu. Sangat disarankan pada individu untuk segera mengambil keputusan yang tepat agar hal yang dibimbangkan tidak menjadi beban pikiran lagi.

►Kesepian
Kesepian merupakan rasa sepi dalam diri sendiri atau pada jiwa seorang individu, meskipun sedang berada dalarn lingkungan orang ramai. Salah satu faktor yang menyebabkan kesepian yaitu kurang nya pergaulan di lingkungan sekitar. Kesepian juga merupakan salah satu wujud dari siksaan yang dapat dialami oleh seseorang.

►Ketakutan
Ketakutan merupakan bentuk lain yang dapat menyebabkan seseorang mengalami siksaan batin. Bila rasa takut itu dibesar-besarkan yang tidak pada tempatnya, maka disebut sebagai phobia.

4. Sebab Manusia Merasa Ketakutan
Ada beberapa sebab yang membuat manusia ketakutan, diantaranya:
►Claustrophobia dan Agoraphobia
Claustrophobia adalah rasa takut terhadap ruangan tertutup. Agoraphobia adalah ketakutan yang disebabkan seseorang berada di tempat terbuka.

►Gamang
Gamang adalah ketakutan bila seseorang di tempat yang tinggi. Hal ini membuat penderita akan sangat takut apabila harus berada di tempat tinggi ataupun melewati tempat-tempat yang tinggi.

►Kegelapan
Kegelapan merupakan suatu ketakutan seseorang bila berada di tempat yang gelap. Sebab dalam pikirannya, jika berada di dalam gelap, hal-hal yang ditakutinya akan muncul.

►Kesakitan
Kesakitan adalah rasa takut yang disebabkan oleh rasa sakit yang akan dialami oleh seseorang.

►Kegagalan
Seseorang akan merasakan ketakutan dari kegagalan karena ia merasa apa yang akan dikerjakannya pasti akan mengalami kegagalan.

Sebab seorang individu memiliki ketakutan berlebih (phobia) adalah awalnya karena adanya suatu tekanan pada waktu tertentu, misalnya seperti kematian orang terdekat. Mereka akan merasa gelisah dan tertekan sejak dari kecil. Jika phobia tidak dihadapi dan diatasi. Individu tersebut akan terus hidup dalam ketakutan.

▲Kekalutan Mental
1. Pengertian Kekalutan Mental
Dalam ilmu psikologi kekalutan mental dikenal sebagai penderitaan batin. Secara lebih sederhana kekalutan mental adalah gangguan kejiwaan akibat ketidakmampuan seseorang menghadapi persoalan yang harus diatasi sehingga yang bersangkutan bertingkah laku secara kurang wajar.

2. Gejala Manusia Mengalami Kekalutan Mental
Gejala permulaan bagi seseorang yang mengalami kekalutan mental adalah sebagai berikut :
◢Nampak pada jasmani yang sering merasakan pusing, sesak napas, demam, nyeri pada lambung.

◢Nampak pada kejiwaannya dengan rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis, cemburu, mudah marah.

3. Tahap - Tahap Gangguan Kejiwaan
Tahap-tahap gangguan kejiwaan adalah :
◢Gangguan kejiwaan nampak pada gejala-gejala kehidupan si penderita baik jasmani maupun rohaninya.

◢Usaha mempertahankan diri dengan cara negatif, seperti lari dari masalah dan tidak menyelesaikannya.

◢Kekalutan merupakan titik patah (mental breakdown) dan yang bersangkutan mengalami gangguan.

4. Sebab Timbulnya Kekalutan Mental
Sebab-sebab timbulnya kekalutan mental :
◢Kepribadian yang lemah akibat kondisi jasmani atau mental yang kurang sempurna, individu merasa rendah diri secara berangsur-angsur.

◢Terjadinya konflik sosial budaya, individu sulit untuk beradaptasi dengan keadaan yang baru.

◢Cara pematangan batin yang salah dengan memberikan reaksi yang berlebihan terhadap kehidupan sosial.

5. Proses Kekalutan Mental
Proses kekalutan mental yang dialami seseorang mendorong kearah positif dan negatif.
◢Arah Positif

Trauma jiwa yang dialami dijawab dengan baik sebagai usaha agar tetap survive dalam hidup, misalnya melakukan sholat tahajud, ataupun melakukan kegiatan yang positif setelah mengalami “jatuh” dalam hidupnya.

◢Arah Negatif
Trauma yang berlarut-larut sehingga yang bersangkutan mengalami fustasi, yaitu tekanan batin akibat tidak tercapainya apa yang diinginkan. Bentuk frustasi ada 7, diantaranya: Agresi (kemarahan yang meluap akibat emosi yang tak terkendali), Regresi (perilaku menjadi primitif atau kekanak-kanakan), Fiksasi (pembatasan pada satu pola yang sama (tetap) misalnya dengan membisu), Proyeksi (usaha melemparkan atau memproyeksikan kelemahan dan sikap yang negatif kepada orang lain). Identifikasi (menyamakan diri dengan seseorang yang sukses dalam imaginasinya), Narsisme (individu merasa dirinya lebih superior dari pada orang lain), Autisme (menutup diri secara total dari dunia riil, tidak mau berkomunikasi dengan orang lain, ia puas dengan fantasinya sendiri).

▲Penderitaan dan Perjuangan
1. Hubungan Penderitaan dan Perjuangan
Penderitaan adalah kodrat manusia, resiko dari kehidupan. Sebagai makhluk yang berbudaya, manusia akan berusaha untuk mengurangi, atau bahkan menghilangkan penderitaan yang sedang dialaminya. Dan untuk mengatasi proses pengurangan serta penghilangan penderitaannya, manusia akan melakukan perjuangan dengan usaha memaksimalkan kemampuannya. Jadi, inilah hubungan antara penderitaan dan perjuangan. Manusia akan berjuang untuk bebas dari penderitaan demi kelangsungan hidupnya.

▲Penderitaan, Media Massa dan Seniman
1. Hubungan Penderitaan, Media Massa dan Seniman
Di zaman sekarang, penderitaan dapat kita lihat dimana pun. Bahkan, kemajuan teknologi yang semakin pesat ini, yang seharusnya memudahkan kehidupan manusia, justru membuat manusia mengalami penderitaan.  Sebut saja akibat-akibat dari bom atom serta nuklir yang ada di beberapa negara. Bencana pun juga semakin sering terjadi di dunia ini. Disinilah peran media massa, turut menyebarkan berita mengenai bencana yang sedang terjadi. Hal ini dapat menggugah hati para pembaca serta penonton agar dapat merasakan penderitaan yang sedang dirasakan para korban yang diberitakan. Para seniman juga dapat ikut andil, contohnya seperti film “Arie Hanggara” yang mengisahkan seorang anak kecil yang nyawanya terenggut oleh siksaan orang tuanya sendiri. Media massa dan seniman, memiliki hubungan dengan penderitaan karena keduanya dapat membuat orang lain turut merasakan penderitaan yang dirasakan oleh seseorang.

▲Penderitaan dan Sebab-Sebabnya
1. Sebab-Sebab Timbulnya Penderitaan
Apabila penderitaan di kelompokkan secara sederhana, berdasarkan sebab-sebab timbulnya, maka penderitaan manusia dapat diperinci sebagai berikut :
◢Penderitaan yang timbul karena perbuatan buruk manusia
Dapat terjadi dalam hubungan antar sesame manusia dan hubungan antara manusia dengan alam disekitarnya.

◢Penderitaan yang timbul karena penyakit, siksaan/azab Tuhan
Misalnya seperti kekurangan fisik sejak lahir, diberi cobaan penyakit yang berat, dan lain-lain. Manusia harus tetap optimis dan berserah diri kepada Tuhan untuk mengurangi penderitaannya.
▲Pengaruh Penderitaan
1. Pengaruh Yang Ada Jika Manusia Mengalami Penderitaan
Ketika manusia mengalami penderitaan, akan banyak pengaruh yang datang pada dirinya. Dan manusia dapat menyikapinya dengan dua sikap, yaitu sikap positif dan sikap negatif. Jika manusia bersikap positif dalam mengatasi penderitaannya, ia akan berpikir bahwa penderitaan yang dialaminya itu sementara dan hanya merupakan bagian dari kehidupan. Ia akan terus optimis dan tidak mudah menyerah. Sebaliknya, jika manusia bersikap negatif dalam menyikapi penderitaan, ia akan terus menyesal dan berputus asa. Merasa sudah tidak memiliki gairah hidup dan bahkan akan terpikirkan olehnya untuk mengakhiri hidup.

SUMBER
•Nugroho, Widyo dan Muchji, Achmad. (1996). MKDU: Ilmu Budaya Dasar. Jakarta: Universitas Gunadarma.