Friday, January 4, 2013

Manusia dan Harapan

▲Pengertian Harapan
1. Pengertian Harapan
Harapan berasal dan kata harap yang berarti keinginan agar sesuatu terjadi, sehingga harapan berarti sesuatu yang diinginkan dapat terjadi. Dengan demikian harapan menyangkut masa depan.

2. Persamaan Harapan dan Cita-Cita
Bila dibandingkan dengan cita-cita, maka harapan mengandung pengertian yang tidak terlalu muluk. Sedangkan cita-cita pada umumnya perlu setinggi bintang. Antar harapan dan cita-cita terdapat persamaan yaitu :
-Keduanya menyangkut masa depan karena belum terwujud.
-Pada umumnya dengan cita-cita maupun harapan orang menginginkan hal yang lebih baik atau meningkat.

3. Contoh Harapan
Sepasang suami istri baru saja memiliki anak. Anak tersebut merupakan anak pertama mereka. Sepasang suami istri ini pun berharap anak mereka nanti menjadi anak yang sehat dan berbakti kepada orang tua. Harapan yang tidak berlebih namun sederhana.

▲Sebab Manusia Memiliki Harapan
Menurut kodratnya manusia itu adalah mahluk sosial. Setiap lahir ke dunia langsung disambut dalam suatu pergaulan hidup, yakni di tengah suatu keluarga atau anggota masyarakat lainnya. Tidak ada satu manusiapun yang luput dari pergaulan hidup. Ditengah – tengah manusia lain itulah, seseorang dapat hidup dan berkembang baik fisik/jasmani maupun mental/ spiritualnya. Ada dua hal yang mendorong orang hidup bergaul dengan manusia lain, yakni dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup.

▶Dorongan kodrat, ialah sifat, keadaan atau pembawaan alamiah yang sudah terjelma dalam diri manusia sejak manusia itu diciptakan oleh Tuhan. Misalnya menangis, bergembira, berpikir, berjalan, berkata, mempunyai keturunan dan sebagainya. Setiap manusia mempunyai kemampuan untuk itu semua. Dan dorongan ini, menyebabkan manusia memiliki harapan atau keinginan.

▶Dorongan kebutuhan hidup, sudah kodratnya bahwa manusia mempunyai bermacam-macam kebutuhan hidup. Kebutuhan hidup itu pada garis besarnya dapat dibedakan atas kebutuhan jasmani (sandang, pangan, papan) dan kebutuhan rohani.

Dengan adanya dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup itu maka manusia mempunyai harapan. Pada hakekatnya harapan itu adalah keinginan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Menurut Abraham Maslow sendiri, sesuai dengan kodratnya, harapan manusia atau kebutuhan manusia itu ialah: kelangsungan hidup (survival), keamanan (safety), hak dan kewajiban mencintai dan dicintai (be loving and love), diakui lingkungan (status) dan perwujudan cita-cita (self actualization).


▲Pengertian Doa
1. Pengertian Doa
Menurut bahasa, doa berasal dari kata "da'a" yang artinya memanggil. Sedangkan menurut istilah, doa berarti memohon sesuatu yang bermanfaat dan memohon terbebas atau tercegah dari sesuatu yang memudharatkan. Jadi doa adalah memohon atau meminta sesuatu yang bersifat baik kepada Tuhan seperti meminta keselamatan hidup, rizki yang halal dan keteguhan iman.

2. Macam-Macam Doa
Doa dibedakan menjadi dua, yaitu Doa Masalah dan Doa Ibadah.
▶Doa masalah (permintaan) adalah doa yang meminta untuk diberikan manfaat dan dicegah dari kemudharatan, atau sesuatu yang sifatnya permintaan. Doa masalah dibagi menjadi tiga:
-Permintaan yang ditujukan kepada Allah semata dan ini (termasuk tauhid dan berpahala).

-Permintaan yang ditujukan kepada selain Allah, padahal dia tidak mampu memenuhi dan memberikan permintaannya. Seperti meminta kepada kuburan, pohon-pohon besar atau tempat-tempat keramat. Dan ini termasuk syirik dan dosa besar.

-Permintaan yang ditujukan kepada selain Allah pada hal-hal yang bisa dipenuhi dan bisa dilakukan, seperti meminta orang lain, yang masih hidup untuk memindahkan atau membawakan barangnya dan ini hukumnya boleh.

▶Doa Ibadah adalah semua bentuk ibadah atau ketaatan yang diberikan kepada Allah baik lahiriah maupun batiniah, dengan tujuan utamanya adalah untuk mendapatkan ridha Allah dan dijauhkan dari azab-Nya.

3. Contoh Doa
“Ya Tuhan kami, janganlah engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah, Ya Tuhan kami janganlah engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana engkau bebankan kepada orang-orang yang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah engkau pikulkan kepada kami apa yang kami tak sanggup memikulnya. Beri maaflah kami, ampunilah kami, dan rahmatilah kami. Engkau penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir”. (Al-Baqarah: 286).

▲Kepercayaan
1. Pengertian Kepercayaan
Kepercayaan berasal dari kata percaya artinya mengakui atau meyakini akan kebenaran. Kepercayaan adalah hal-hal yang berhubungan dengan pengakuan atau keyakinan akan kebenaran.

2. Tiga Teori Kebenaran
Dr Yuyun suriasumantri dalam bukunya filsafat ilmu mengemukakan tiga teori tentang kebenaran :
▶Teori Koherensi/Konsistensi
Suatu pernyataan dianggap benar bila pernyataan itu bersifat koheren atau konsisten dengan pernyataan-pernyataan sebelumnya yang dianggap benar. Misalnya setiap manusia pasti mati. Paul manusia. Paul pasti mati.

▶Teori Korespondensi
Teori yang menyatakan bahwa suatu pernyataan benar bila materi pengetahuan yang dikandung penyataan itu berkorespondesni (berhubungan dengan) obyek yang dituju oleh pernyataan tersebut.

▶Teori Pragmatis
Kebenaran suatu pernyataan diukur dengan kriteria apakah pernyataan tersebut bersifat fungsional dalam kehidupan praktis.

▲Kepercayaan dan Usaha Untuk Meningkatkannya
1. Pembedaan Empat Kepercayaan
Dasar kepercayaan adalah kebenaran, sumber kebenaran adalah manusia. Kepercayaan itu dapat dibedakan atas :
Kepercayaan kepada diri sendiri, menganggap dirinya tidak salah, dirinya dapat menang, dirinya mampu mengerjakan apa yang diserahkan atau dipercayakan kepadanya.

Kepercayaan kepada orang lain, dimana orang percaya terhadap kata hati, perbuatanya sesuai atau terhadap kebenaran orang lain.

Kepercayaan kepada pemerintah, karena pada dasarnya negara berorientasi pada Tuhan dan kepentingan rakyat, sudah seharusnya kalau sebagai warga negara mempercayai pemerintah/negara.

Kepercayaan kepada Tuhan, merupakan hal yang sangat penting percaya kepada Tuhan. Dikarenakan keberadaan manusia yang tidak dengan sendirinya melainkan diciptakan oleh Tuhannya.

2. Usaha Manusia Untuk Meningkatkan Rasa Percaya Kepada Tuhan 
Berbagai usaha dilakukan manusia untuk meningkatkan rasa percaya kepada Tuhannya. Usaha itu bergantung kepada pribadi kondisi, situasi dan lingkungan. Usaha itu antara lain: 
▶Meningkatkan ketakwaan kita dengan jalan meningkatkan ibadah.
▶Meningkatkan pengabdian kita kepada masyarakat.
▶Meningkatkan kecintaan kita kepada sesama manusia dengan jalan suka menolong, dermawan dan sebagainya.
▶Mengurangi nafsu mengumpulkan harta yang berlebihan.
▶Menekan perasaan negatif seperti iri, dengki, fitnah dan lain-lain.

SUMBER
Nugroho, Widyo dan Muchji, Achmad. (1996). MKDU: Ilmu Budaya Dasar. Jakarta: Universitas Gunadarma.

No comments:

Post a Comment