1. Pengertian Harapan
Harapan berasal dan kata
harap yang berarti keinginan agar sesuatu terjadi, sehingga harapan berarti
sesuatu yang diinginkan dapat terjadi. Dengan demikian harapan menyangkut masa
depan.
2. Persamaan Harapan dan Cita-Cita
Bila dibandingkan dengan
cita-cita, maka harapan mengandung pengertian yang tidak terlalu muluk. Sedangkan
cita-cita pada umumnya perlu setinggi bintang. Antar harapan dan cita-cita
terdapat persamaan yaitu :
-Keduanya menyangkut masa
depan karena belum terwujud.
-Pada umumnya dengan
cita-cita maupun harapan orang menginginkan hal yang lebih baik atau meningkat.
3. Contoh Harapan
Sepasang suami istri baru
saja memiliki anak. Anak tersebut merupakan anak pertama mereka. Sepasang suami
istri ini pun berharap anak mereka nanti menjadi anak yang sehat dan berbakti
kepada orang tua. Harapan yang tidak berlebih namun sederhana.
▲Sebab Manusia Memiliki Harapan
Menurut kodratnya manusia itu
adalah mahluk sosial. Setiap lahir ke dunia langsung disambut dalam suatu
pergaulan hidup, yakni di tengah suatu keluarga atau anggota masyarakat
lainnya. Tidak ada satu manusiapun yang luput dari pergaulan hidup. Ditengah –
tengah manusia lain itulah, seseorang dapat hidup dan berkembang baik fisik/jasmani
maupun mental/ spiritualnya. Ada dua hal yang mendorong orang hidup bergaul
dengan manusia lain, yakni dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup.
▶Dorongan kodrat, ialah sifat, keadaan
atau pembawaan alamiah yang sudah terjelma dalam diri manusia sejak manusia itu
diciptakan oleh Tuhan. Misalnya menangis, bergembira, berpikir, berjalan,
berkata, mempunyai keturunan dan sebagainya. Setiap manusia mempunyai kemampuan
untuk itu semua. Dan dorongan ini, menyebabkan manusia memiliki harapan atau
keinginan.
▶Dorongan kebutuhan hidup,
sudah kodratnya bahwa manusia mempunyai bermacam-macam kebutuhan hidup.
Kebutuhan hidup itu pada garis besarnya dapat dibedakan atas kebutuhan jasmani
(sandang, pangan, papan) dan kebutuhan rohani.
Dengan adanya dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup itu maka manusia mempunyai harapan. Pada hakekatnya harapan itu adalah keinginan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Menurut Abraham Maslow sendiri, sesuai dengan kodratnya, harapan manusia atau kebutuhan manusia itu ialah: kelangsungan hidup (survival), keamanan (safety), hak dan kewajiban mencintai dan dicintai (be loving and love), diakui lingkungan (status) dan perwujudan cita-cita (self actualization).
▲Pengertian Doa
1. Pengertian Doa
Menurut
bahasa, doa berasal dari kata "da'a" yang artinya memanggil. Sedangkan
menurut istilah, doa berarti memohon sesuatu yang bermanfaat dan memohon
terbebas atau tercegah dari sesuatu yang memudharatkan. Jadi doa adalah
memohon atau meminta sesuatu yang bersifat baik kepada Tuhan seperti meminta
keselamatan hidup, rizki yang halal dan keteguhan iman.
2. Macam-Macam Doa
Doa dibedakan menjadi dua, yaitu Doa Masalah dan Doa
Ibadah.
▶Doa masalah (permintaan)
adalah doa yang meminta untuk diberikan manfaat dan dicegah dari kemudharatan, atau
sesuatu yang sifatnya permintaan. Doa masalah dibagi menjadi tiga:
-Permintaan yang ditujukan kepada
Allah semata dan ini (termasuk tauhid dan berpahala).
-Permintaan yang ditujukan kepada selain Allah, padahal dia tidak mampu memenuhi dan memberikan permintaannya. Seperti meminta kepada kuburan, pohon-pohon besar atau tempat-tempat keramat. Dan ini termasuk syirik dan dosa besar.
-Permintaan yang ditujukan kepada selain Allah pada hal-hal yang bisa dipenuhi dan bisa dilakukan, seperti meminta orang lain, yang masih hidup untuk memindahkan atau membawakan barangnya dan ini hukumnya boleh.
-Permintaan yang ditujukan kepada selain Allah, padahal dia tidak mampu memenuhi dan memberikan permintaannya. Seperti meminta kepada kuburan, pohon-pohon besar atau tempat-tempat keramat. Dan ini termasuk syirik dan dosa besar.
-Permintaan yang ditujukan kepada selain Allah pada hal-hal yang bisa dipenuhi dan bisa dilakukan, seperti meminta orang lain, yang masih hidup untuk memindahkan atau membawakan barangnya dan ini hukumnya boleh.
“Ya Tuhan kami, janganlah
engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah, Ya Tuhan kami janganlah
engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana engkau bebankan kepada
orang-orang yang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah engkau pikulkan kepada
kami apa yang kami tak sanggup memikulnya. Beri maaflah kami, ampunilah kami,
dan rahmatilah kami. Engkau penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum
yang kafir”. (Al-Baqarah: 286).
▲Kepercayaan
▲Kepercayaan
1. Pengertian Kepercayaan
Kepercayaan berasal dari kata
percaya artinya mengakui atau meyakini akan kebenaran. Kepercayaan adalah
hal-hal yang berhubungan dengan pengakuan atau keyakinan akan kebenaran.
2. Tiga Teori Kebenaran
▶Teori Koherensi/Konsistensi
Suatu pernyataan dianggap
benar bila pernyataan itu bersifat koheren atau konsisten dengan pernyataan-pernyataan
sebelumnya yang dianggap benar. Misalnya setiap manusia pasti mati. Paul
manusia. Paul pasti mati.
Teori yang menyatakan bahwa suatu pernyataan benar bila materi pengetahuan yang dikandung penyataan itu berkorespondesni (berhubungan dengan) obyek yang dituju oleh pernyataan tersebut.
▶Teori Pragmatis
Kebenaran suatu pernyataan diukur dengan kriteria apakah pernyataan tersebut bersifat fungsional dalam kehidupan praktis.
▲Kepercayaan dan Usaha Untuk Meningkatkannya
Kebenaran suatu pernyataan diukur dengan kriteria apakah pernyataan tersebut bersifat fungsional dalam kehidupan praktis.
▲Kepercayaan dan Usaha Untuk Meningkatkannya
1. Pembedaan Empat Kepercayaan
▶Kepercayaan kepada
diri sendiri, menganggap dirinya tidak salah, dirinya dapat menang, dirinya
mampu mengerjakan apa yang diserahkan atau dipercayakan kepadanya.
▶Kepercayaan kepada
pemerintah, karena pada dasarnya negara berorientasi pada Tuhan dan kepentingan
rakyat, sudah seharusnya kalau sebagai warga negara mempercayai pemerintah/negara.
▶Kepercayaan kepada
Tuhan, merupakan hal yang sangat penting percaya kepada Tuhan. Dikarenakan
keberadaan manusia yang tidak dengan sendirinya melainkan diciptakan oleh
Tuhannya.
2. Usaha Manusia Untuk Meningkatkan Rasa Percaya Kepada Tuhan
2. Usaha Manusia Untuk Meningkatkan Rasa Percaya Kepada Tuhan
▶Meningkatkan ketakwaan
kita dengan jalan meningkatkan ibadah.
▶Meningkatkan pengabdian kita kepada
masyarakat.
▶Meningkatkan kecintaan kita kepada
sesama manusia dengan jalan suka menolong, dermawan dan sebagainya.
▶Mengurangi nafsu mengumpulkan harta
yang berlebihan.
▶Menekan perasaan negatif seperti iri,
dengki, fitnah dan lain-lain.
SUMBER
•Nugroho, Widyo dan Muchji,
Achmad. (1996). MKDU: Ilmu Budaya Dasar.
Jakarta: Universitas Gunadarma.
No comments:
Post a Comment