▲Pengertian Kegelisahan
1. Pengertian Kegelisahan
Kegelisahan berasal dari kata
gelisah, yang berarti tidak tenteram hatinya, selalu merasa khawatir tidak
tenang, tidak sabar, cemas. Sehingga kegelisahan merupakan hal yang menggambarkan
seseorang tidak tentram hati maupun perbuatannya, merasa khawatir, tidak tenang
dalam tingkah lakunya, tidak sabar ataupun dalam kecemasan.
Kegelisahan hanya dapat diketahui
dari gejala tingkah laku atau gerak gerik seseorang dalam situasi tertentu yang
pada umumnya lain dari biasanya. Kegelisahan sendiri merupakan salah satu
ekspresi dari kecemasan.
2. Tiga Macam Kecemasan Pada Manusia
Seorang ahli psikonalisa, Sigmund
Freud, berpandapat bahwa ada tiga macam kecemasan yang menimpa manusia yaitu :
▶Kecemasan Obyektif
Kecemasan tentang kenyataan adalah
suatu pengalaman perasaan sebagai akibat pengamatan atau suatu bahaya dalam
dunia luar. Pengalaman bahaya dan timbulnya kecemasan mungkin dari sifat
pembawaan, dalam arti kata, bahwa seseorang mewarisi kecenderungan untuk
menjadi takut kalau ia berada dekat dengan benda-benda tertentu atau keadaan
tertentu dari lingkungannya.
▶Kecemasan Neorotis (Syaraf)
Kecemasan ini timbul karena
pengamatan tentang bahaya dari naluriah. Menurut Sigmund Freud, kecemasan ini
dibagi menjadi tiga macam yakni :
-Kecemasan yang timbul karena
penyesuaian hati dengan lingkungan. Kecemasan timbul karena orang itu takut
akan bayangannya sendiri, atau takut akan id-nya sendiri, sehingga menekan dan menguasai ego.
-Bentuk ketakutan yang tegang dan
irasional (phobia). Bentuk khusus dari phobia adalah bahwa intensitas ketakutan
melebihi proporsi yang sebenarnya dari obyek yang ditakutan seorang individu.
-Rasa takut lain ialah rasa gugup,
gagap dan sebagainya. Reaksi ini munculnya secara tiba-tiba tanpa ada
provokasi yang tegas. Reaksi gugup ini adalah perbuatan meredakan diri yang
bertujuan membebaskan seseorang dari kecemasan neoritis yang sangat menyakitkan
dengan jalan melakukan sesuatu yang dikehendaki oleh id meskipun ego dan
superego melarangnya.
▶Kecemasan Moril
Kecemasan moril disebabkan karena
pribadi seseorang. Tiap pribadi memiliki macam-macam emosi antara lain: iri,
benci, dendam, dengki, marah, gelisah, cinta, rasa kurang.
▲Sebab-Sebab Manusia Gelisah
1. Sebab-Sebab Manusia Gelisah
Kegelisahan manusia terjadi karena disebabkan oleh faktor-faktor berikut, diantaranya adalah:
-Ketidakmampuan seorang dalam menghadapi kenyataan hidup
-Munculnya rasa takut tidak mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan
-Situasi budaya yang belum mapan betul
-Adanya dorongan kegelisahan dari dalam hati nuraninya sendiri
-Adanya perasaan takut kehilangan hak maupun nama baiknya
-Karena sedang menunggu sesuatu
-Faktor dari luar seperti dari lingkungan dan masyarakat sekitar
-Gelisah terhadap dosa-dosa dan pelanggaran yang telah dilakukan
-Gelisah terhadap hasil kerja yang tidak memenuhi kepuasan spiritual
-Takut akan kehilangan milik seperti harta dan jabatan
-Takut menghadapi keadaan di masa depan
Kegelisahan manusia terjadi karena disebabkan oleh faktor-faktor berikut, diantaranya adalah:
-Ketidakmampuan seorang dalam menghadapi kenyataan hidup
-Munculnya rasa takut tidak mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan
-Situasi budaya yang belum mapan betul
-Adanya dorongan kegelisahan dari dalam hati nuraninya sendiri
-Adanya perasaan takut kehilangan hak maupun nama baiknya
-Karena sedang menunggu sesuatu
-Faktor dari luar seperti dari lingkungan dan masyarakat sekitar
-Gelisah terhadap dosa-dosa dan pelanggaran yang telah dilakukan
-Gelisah terhadap hasil kerja yang tidak memenuhi kepuasan spiritual
-Takut akan kehilangan milik seperti harta dan jabatan
-Takut menghadapi keadaan di masa depan
2. Contoh Kegelisahan Manusia
Malam ini, Dika terlihat tidak
tenang. Tidak bernafsu makan, terlihat mondar-mandir di ruang tamu dan ketika menjelang
tidur, ia bahkan sulit untuk memejamkan matanya. Hatinya berdegup dan ia memang
sangat sedang gelisah. Ternyata, yang menyebabkan Dika gelisah adalah
presentasi pada pelajaran Sosiologi esok hari. Pada pelajaran tersebut, kali
ini mengharuskan setiap siswanya untuk mempresentasikan materi yang didapat.
Dika merasa gelisah karena ia tidak terbiasa berbicara didepan kelas seorang diri,
apalagi dihadapan teman-temannya. Meski merasa sudah menguasai materi, tetap
saja ia merasa gelisah.
▲Usaha-Usaha Mengatasi Kegelisahan
1. Usaha-Usaha Mengatasi Kegelisahan
Untuk mengatasi kegelisahan, sebenarnya
pertama-tama harus dimulai dari diri kita sendiri. Kita harus bersikap tenang,
karena dengan begitu kita dapat berpikiran tenang, sehingga kesulitan dan
kegelisahan yang dialami dapat kita atasi. Kita jadi dapat mengontrol pikiran
dan situasi, sedangkan cara lainnya untuk mengatasi kegelisahan adalah dengan
cara berserah diri kepada tuhan, banyak beribadah, berdoa dan bertawakal.
2. Contoh Mengatasi Kegelisahan
Masih berhubungan dengan contoh Dika
sebelumnya, untuk mengatasi kegelisahan akan presentasi Sosiologi di keesokan
harinya, sebelum presentasi, Dika dapat menenangkan sikap dan pikirannya lalu
berdoa agar presentasinya berjalan lancar. Dengan cara menenangkan pikirannya,
maka Dika dapat lebih berani dan menjadi lebih santai dalam mempresentasikan
materinya. Karena jika dari awal Dika sudah gugup dan tidak bersikap tenang,
maka kegelisahannya itu tidak akan dapat teratasi dengan baik.
▲Keterasingan
1. Pengertian Keterasingan
Keterasingan
berasal dari kata terasing, dan kata itu adalah dasar dari kata asing. Kata
asing berarti sendiri, tidak dikenal orang, sehingga kata terasing berarti,
tersisih dari pergaulan, terpindahkan dari yang lain, atau terpencil. Terasing
atau keterasingan adalah bagain hidup manusia. Sebantar atau lama orang pernah
mengalami hidup dalam keterasingan, sudah tentu dengan sebab dan kadar yang
berbeda satu sama lain.
Yang
menyebabkan orang berbeda dalam keterasingan itu ialah perilakunya yang tidak
dapat diterima atau tidak dapat dibenarkan oleh masyarakat, atau
kekurangan yang ada pada diri seseorang, sehingga ia tidak dapat atau sulit
menyesuaikan diri dalam masyarakat. Kekurangan yang ada pada diri
seseorang dapat juga membuat keterasingan. Dalam hal ini bukan masyarakat yang
membuat orang itu terasing, melainkan dirinya sendiri karena ketidakmampuan
atau karena membuat kesalahan.
2. Ayat Al-Qur'an Tentang Keterasingan
Surat Al-Quran tentang keterasingan
yaitu surat Al-Imran ayat 19. Pada ayat ini dijelaskan jika ada
yang kafir terhadap ayat-ayat Al-quran maka Allah akan menghisabnya, dimana
surat Al-Imran ayat 19 yang artinya : “Sesungguhnya agama (yang diridhai)
disisi Allah hanyalah Islam. Tiada berselisih orang-orang yang telah diberi Al
Kitab kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang
ada) di antara mereka. Barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah maka
sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya”.
▲Kesepian
1. Pengertian Kesepian
Kesepian berasal dari kata sepi yang
berarti sunyi atau lengang, sehingga kata kesepian berarti merasa sunyi atau
lengang, tidak berteman. Setiap orang pernah mengalami kesepian, karena
kesepian bagian hidup manusia, lama rasa sepi itu bergantung kepada mental
orang dan kasus penyebabnya. Kesepian sendiri merupakan akibat yang dirasakan
seseorang karena keterasingan.
2. Tiga Macam Penyebab Kesepian
a.
Psychological Problems
Masalah-masalah
psikologis merupakan sebab potensial yang dapat menimbulkan kesepian, terutama
bila individu yang bersangkutan tidak mampu menyelesaikan masalah terus-menerus
larut dalam kesedihan.
b. Interpersonal Problems
Hal ini disebabkan karena subjek kehilangan orang-orang terdekatnya atau memutuskan hubungan dengan orang lain (berpisah atau bercerai).
Hal ini disebabkan karena subjek kehilangan orang-orang terdekatnya atau memutuskan hubungan dengan orang lain (berpisah atau bercerai).
c. Social Shock
Masalah-masalah sosial seringkali membawa dampak negatif, terutama pada masyarakat perkotaan (urban society) seperti pengangguran.
3. Contoh Kesepian Manusia Masalah-masalah sosial seringkali membawa dampak negatif, terutama pada masyarakat perkotaan (urban society) seperti pengangguran.
Sejak Arni kecil, kedua orang tuanya
sudah sibuk bekerja. Karena kurangnya kasih sayang dari orang tua, ia menjadi
merasa kesepian. Ketika beranjak remaja, ia tumbuh menjadi anak perempuan yang
tidak percaya diri dan pendiam. Karena ia selalu merasa tidak percaya diri dan
minder dibandingkan teman-temannya, ia pun menjadi jarang bersosialisasi dan
semakin merasa kesepian.
▲Ketidakpastian
1. Pengertian Ketidakpastian
Ketidakpastian berasal dari kata tidak pasti yang artinya tidak menentu, tidak dapat ditentukan, tidak tahu, tanpa arah dan asal-usul yang jelas. Sehingga ketidakpastian dapat diartikan sebagai keadaan yang tidak pasti yang tidak menentu serta tidak dapat ditentukan
dan tidak diketahui arah dan asal-usul karena akibat pikiran manusia
yang tidak dapat berkonsentrasi. Ketidak konsentrasian ini disebabkan
oleh berbagai sebab, yang membuat pikiran kacau.
2. Macam-Macam Sebab Terjadinya Ketidakpastian
Orang yang pikirannya terganggung tidak dapat lagi berpikir secara teratur, apalagi mengambil kesimpulan. Beberapa sebab orang tidak dapat berpikir dengan pasti ialah:
1. Obsesi
Obsesi merupakan gejala neuroso
jiwa, yaitu adanya pikiran atau perasaan tertentu yang terus menerus, biasanya
tentang hal-hal yang tak menyenangkan, atau sebab-sebabnya tak diketahui oleh
penderita. Misalnya selalu berpikir ada orang yang ingin menjatuhkannya.
2. Phobia
Ialah rasa takut yang tak
terkendali, tidak normal, kepada sesuatu hal atau kejadian tanpa diketahui
sebab-sebabnya.
3. Kompulasi
Ialah adanya keragu-raguan tentang
apa yang telah dikerjakan, sehingga ada dorongan yang tak disadari melakukan
perbuatan yang serupa berkali-kali.
4. Histeria
Ialah neorosa jiwa yang disebabkan
oleh tekanan mental, kekecewaan, pengalaman pahit yang menekan, kelemahan
syaraf, tidak mampu menguasai diri, sugesti dari sikap orang lain.
5. Delusi
Menunjukan pikiran yang kurang
beres, karena berdasarkan suatu keyakinan palsu. Tidak dapat memakai akal
sehat, tidak ada dasar kenyataan dan tidak sesuai dengan pengalaman. Delusi ini
ada tiga macam, yaitu: Delusi perkusi (menganggap keadaan sekitarnya jelek/tidak
baik), Delusi keagungan (menganggap dirinya orang paling penting dan besar),
Delusi melancholis (merasa dirinya bersalah, hina, dan berdosa).
6. Halusinasi
Khayalan yang terjadi tanpa
rangsangan panca indra. Dengan sugesti diri, manusia dapat juga berhalusinasi.
Halusinasi buatan, misalnya dapat dialami oleh orang mabuk atau pemakai obat
bius. Kadang-kadang karena halusinasi orang merasa mendapat tekanan-tekanan
terhadap dorongan-dorongan dasarnya, sehingga dengan timbulnya halusinasi
dorongan-dorongan itu menemukan sasarannya.
7. Keadaan Emosi
Dalam keadaan tertentu seseorang
sangat berpengaruh oleh emosinya. Ini nampak pada keseluruhan pribadinya
seperti gangguan pada nafsu makan, pusing-pusing, muka merah, nadi, cepat
keringat, tekanan darah tinggi/lemah. Sikapnya dapat apatis atau terlalu
gembira dengan gerakan lari-larian, nyanyian, ketawa atau berbicara. Sikap ini
dapat pula berupa kesedihan menekan, tidak bernafsu, tidak bersemangat,
gelisah, resah, suka mengeluh, tidak berbicara, diam seribu bahasa, termenung,
menyendiri.
3. Contoh Ketidakpastian Manusia
3. Contoh Ketidakpastian Manusia
Ketidakpastian tentang lulus atau
tidak dalam ujian sarjana yang sudah lama ditunggu-tunggu membuat orang
gelisah. lulus atau tidak lulus ujian sarjana akan menentukan status atau karir
seseorang dalam hidupnya. Ketidakpastian ini akan merugikan, karena status dari
karir itu terancam. Karena ketidakpastian itu status yang telah ditetapkan oleh
atasan menjadi hilang, berhubung ada orang lain yang lebih dulu memenuhinya.
▲Usaha-Usaha Mengatasi Ketidakpastian
1. Usaha-Usaha Mengatasi Ketidakpastian
Orang yang tidak dapat berpikir
dengan baik, atau kacau pikirannya ada bermacam-macam penyebabnya. Untuk dapat
menyembuhkan keadaan itu bergantung kepada mental si penderita. Dalam
mengatasinya pun adalah karena pengalaman yang terjadi pada diri individu
tersebut. Jadi yang membantu “menyembuhkan” ketidakpastian adalah masyarakat
sekitarnya dan dirinya sendiri.
2. Ayat Al-Qur'an Dalam Mengatasi Ketidakpastian
Berikut ini pernyataan Al-Quran
tentang mengatasi ketidakpastian dalam contoh keraguan terhadap kitab suci
Al-Quran yang tertulis pada surat Al-Baqarah ayat 23.
SUMBER
•Nugroho, Widyo dan Muchji, Achmad. (1996). MKDU: Ilmu Budaya Dasar. Jakarta:
Universitas Gunadarma.