Tuesday, December 18, 2012

Manusia dan Kegelisahan

▲Pengertian Kegelisahan
1. Pengertian Kegelisahan
Kegelisahan berasal dari kata gelisah, yang berarti tidak tenteram hatinya, selalu merasa khawatir tidak tenang, tidak sabar, cemas. Sehingga kegelisahan merupakan hal yang menggambarkan seseorang tidak tentram hati maupun perbuatannya, merasa khawatir, tidak tenang dalam tingkah lakunya, tidak sabar ataupun dalam kecemasan.

Kegelisahan hanya dapat diketahui dari gejala tingkah laku atau gerak gerik seseorang dalam situasi tertentu yang pada umumnya lain dari biasanya. Kegelisahan sendiri merupakan salah satu ekspresi dari kecemasan.

2. Tiga Macam Kecemasan Pada Manusia
Seorang ahli psikonalisa, Sigmund Freud, berpandapat bahwa ada tiga macam kecemasan yang menimpa manusia yaitu :
▶Kecemasan Obyektif
Kecemasan tentang kenyataan adalah suatu pengalaman perasaan sebagai akibat pengamatan atau suatu bahaya dalam dunia luar. Pengalaman bahaya dan timbulnya kecemasan mungkin dari sifat pembawaan, dalam arti kata, bahwa seseorang mewarisi kecenderungan untuk menjadi takut kalau ia berada dekat dengan benda-benda tertentu atau keadaan tertentu dari lingkungannya.

▶Kecemasan Neorotis (Syaraf)
Kecemasan ini timbul karena pengamatan tentang bahaya dari naluriah. Menurut Sigmund Freud, kecemasan ini dibagi menjadi tiga macam yakni :
-Kecemasan yang timbul karena penyesuaian hati dengan lingkungan. Kecemasan timbul karena orang itu takut akan bayangannya sendiri, atau takut akan id-nya sendiri, sehingga menekan dan menguasai ego.

-Bentuk ketakutan yang tegang dan irasional (phobia). Bentuk khusus dari phobia adalah bahwa intensitas ketakutan melebihi proporsi yang sebenarnya dari obyek yang ditakutan seorang individu.

-Rasa takut lain ialah rasa gugup, gagap dan sebagainya. Reaksi ini munculnya secara tiba-tiba tanpa ada provokasi yang tegas. Reaksi gugup ini adalah perbuatan meredakan diri yang bertujuan membebaskan seseorang dari kecemasan neoritis yang sangat menyakitkan dengan jalan melakukan sesuatu yang dikehendaki oleh id meskipun ego dan superego melarangnya.

▶Kecemasan Moril
Kecemasan moril disebabkan karena pribadi seseorang. Tiap pribadi memiliki macam-macam emosi antara lain: iri, benci, dendam, dengki, marah, gelisah, cinta, rasa kurang.

▲Sebab-Sebab Manusia Gelisah
1. Sebab-Sebab Manusia Gelisah
Kegelisahan manusia terjadi karena disebabkan oleh faktor-faktor berikut, diantaranya adalah:
-Ketidakmampuan seorang dalam menghadapi kenyataan hidup
-Munculnya rasa takut tidak mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan
-Situasi budaya yang belum mapan betul
-Adanya dorongan kegelisahan dari dalam hati nuraninya sendiri
-Adanya perasaan takut kehilangan hak maupun nama baiknya
-Karena sedang menunggu sesuatu
-Faktor dari luar seperti dari lingkungan dan masyarakat sekitar
-Gelisah terhadap dosa-dosa dan pelanggaran yang telah dilakukan
-Gelisah terhadap hasil kerja yang tidak memenuhi kepuasan spiritual
-Takut akan kehilangan milik seperti harta dan jabatan
-Takut menghadapi keadaan di masa depan

2. Contoh Kegelisahan Manusia
Malam ini, Dika terlihat tidak tenang. Tidak bernafsu makan, terlihat mondar-mandir di ruang tamu dan ketika menjelang tidur, ia bahkan sulit untuk memejamkan matanya. Hatinya berdegup dan ia memang sangat sedang gelisah. Ternyata, yang menyebabkan Dika gelisah adalah presentasi pada pelajaran Sosiologi esok hari. Pada pelajaran tersebut, kali ini mengharuskan setiap siswanya untuk mempresentasikan materi yang didapat. Dika merasa gelisah karena ia tidak terbiasa berbicara didepan kelas seorang diri, apalagi dihadapan teman-temannya. Meski  merasa sudah menguasai materi, tetap saja ia merasa gelisah.

▲Usaha-Usaha Mengatasi Kegelisahan
1. Usaha-Usaha Mengatasi Kegelisahan
Untuk mengatasi kegelisahan, sebenarnya pertama-tama harus dimulai dari diri kita sendiri. Kita harus bersikap tenang, karena dengan begitu kita dapat berpikiran tenang, sehingga kesulitan dan kegelisahan yang dialami dapat kita atasi. Kita jadi dapat mengontrol pikiran dan situasi, sedangkan cara lainnya untuk mengatasi kegelisahan adalah dengan cara berserah diri kepada tuhan, banyak beribadah, berdoa dan bertawakal.

2. Contoh Mengatasi Kegelisahan
Masih berhubungan dengan contoh Dika sebelumnya, untuk mengatasi kegelisahan akan presentasi Sosiologi di keesokan harinya, sebelum presentasi, Dika dapat menenangkan sikap dan pikirannya lalu berdoa agar presentasinya berjalan lancar. Dengan cara menenangkan pikirannya, maka Dika dapat lebih berani dan menjadi lebih santai dalam mempresentasikan materinya. Karena jika dari awal Dika sudah gugup dan tidak bersikap tenang, maka kegelisahannya itu tidak akan dapat teratasi dengan baik.

▲Keterasingan
1. Pengertian Keterasingan
Keterasingan berasal dari kata terasing, dan kata itu adalah dasar dari kata asing. Kata asing berarti sendiri, tidak dikenal orang, sehingga kata terasing berarti, tersisih dari pergaulan, terpindahkan dari yang lain, atau terpencil. Terasing atau keterasingan adalah bagain hidup manusia. Sebantar atau lama orang pernah mengalami hidup dalam keterasingan, sudah tentu dengan sebab dan kadar yang berbeda satu sama lain.

Yang menyebabkan orang berbeda dalam keterasingan itu ialah perilakunya yang tidak dapat diterima atau tidak dapat dibenarkan oleh  masyarakat, atau kekurangan yang ada pada diri seseorang, sehingga ia tidak dapat atau sulit menyesuaikan diri dalam masyarakat. Kekurangan yang ada pada diri seseorang dapat juga membuat keterasingan. Dalam hal ini bukan masyarakat yang membuat orang itu terasing, melainkan dirinya sendiri karena ketidakmampuan atau karena membuat kesalahan.

2. Ayat Al-Qur'an Tentang Keterasingan
Surat Al-Quran tentang keterasingan yaitu surat Al-Imran ayat 19. Pada ayat ini dijelaskan jika ada yang kafir terhadap ayat-ayat Al-quran maka Allah akan menghisabnya, dimana surat Al-Imran ayat 19 yang artinya : “Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam. Tiada berselisih orang-orang yang telah diberi Al Kitab kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang ada) di antara mereka. Barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah maka sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya”.

▲Kesepian
1. Pengertian Kesepian
Kesepian berasal dari kata sepi yang berarti sunyi atau lengang, sehingga kata kesepian berarti merasa sunyi atau lengang, tidak berteman. Setiap orang pernah mengalami kesepian, karena kesepian bagian hidup manusia, lama rasa sepi itu bergantung kepada mental orang dan kasus penyebabnya. Kesepian sendiri merupakan akibat yang dirasakan seseorang karena keterasingan.

2. Tiga Macam Penyebab Kesepian
a. Psychological Problems
Masalah-masalah psikologis merupakan sebab potensial yang dapat menimbulkan kesepian, terutama bila individu yang bersangkutan tidak mampu menyelesaikan masalah terus-menerus larut dalam kesedihan.

b. Interpersonal Problems 
Hal ini disebabkan karena subjek kehilangan orang-orang terdekatnya atau memutuskan hubungan dengan orang lain (berpisah atau bercerai).

c. Social Shock 
Masalah-masalah sosial seringkali membawa dampak negatif, terutama pada masyarakat perkotaan (urban society) seperti pengangguran.

3. Contoh Kesepian Manusia
Sejak Arni kecil, kedua orang tuanya sudah sibuk bekerja. Karena kurangnya kasih sayang dari orang tua, ia menjadi merasa kesepian. Ketika beranjak remaja, ia tumbuh menjadi anak perempuan yang tidak percaya diri dan pendiam. Karena ia selalu merasa tidak percaya diri dan minder dibandingkan teman-temannya, ia pun menjadi jarang bersosialisasi dan semakin merasa kesepian.

▲Ketidakpastian
1. Pengertian Ketidakpastian
Ketidakpastian berasal dari kata tidak pasti yang artinya tidak menentu, tidak dapat ditentukan, tidak tahu, tanpa arah dan asal-usul yang jelas. Sehingga ketidakpastian dapat diartikan sebagai keadaan yang tidak pasti yang tidak menentu serta tidak dapat ditentukan dan tidak diketahui arah dan asal-usul karena akibat pikiran manusia yang tidak dapat berkonsentrasi. Ketidak konsentrasian ini disebabkan oleh berbagai sebab, yang membuat pikiran kacau.

2. Macam-Macam Sebab Terjadinya Ketidakpastian
Orang yang pikirannya terganggung tidak dapat lagi berpikir secara teratur, apalagi mengambil kesimpulan. Beberapa sebab orang tidak dapat berpikir dengan pasti ialah:
1. Obsesi
Obsesi merupakan gejala neuroso jiwa, yaitu adanya pikiran atau perasaan tertentu yang terus menerus, biasanya tentang hal-hal yang tak menyenangkan, atau sebab-sebabnya tak diketahui oleh penderita. Misalnya selalu berpikir ada orang yang ingin menjatuhkannya.

2. Phobia
Ialah rasa takut yang tak terkendali, tidak normal, kepada sesuatu hal atau kejadian tanpa diketahui sebab-sebabnya.

3. Kompulasi
Ialah adanya keragu-raguan tentang apa yang telah dikerjakan, sehingga ada dorongan yang tak disadari melakukan perbuatan yang serupa berkali-kali.

4. Histeria
Ialah neorosa jiwa yang disebabkan oleh tekanan mental, kekecewaan, pengalaman pahit yang menekan, kelemahan syaraf, tidak mampu menguasai diri, sugesti dari sikap orang lain.

5. Delusi
Menunjukan pikiran yang kurang beres, karena berdasarkan suatu keyakinan palsu. Tidak dapat memakai akal sehat, tidak ada dasar kenyataan dan tidak sesuai dengan pengalaman. Delusi ini ada tiga macam, yaitu: Delusi perkusi (menganggap keadaan sekitarnya jelek/tidak baik), Delusi keagungan (menganggap dirinya orang paling penting dan besar), Delusi melancholis (merasa dirinya bersalah, hina, dan berdosa).

6. Halusinasi
Khayalan yang terjadi tanpa rangsangan panca indra. Dengan sugesti diri, manusia dapat juga berhalusinasi. Halusinasi buatan, misalnya dapat dialami oleh orang mabuk atau pemakai obat bius. Kadang-kadang karena halusinasi orang merasa mendapat tekanan-tekanan terhadap dorongan-dorongan dasarnya, sehingga dengan timbulnya halusinasi dorongan-dorongan itu menemukan sasarannya.

7. Keadaan Emosi
Dalam keadaan tertentu seseorang sangat berpengaruh oleh emosinya. Ini nampak pada keseluruhan pribadinya seperti gangguan pada nafsu makan, pusing-pusing, muka merah, nadi, cepat keringat, tekanan darah tinggi/lemah. Sikapnya dapat apatis atau terlalu gembira dengan gerakan lari-larian, nyanyian, ketawa atau berbicara. Sikap ini dapat pula berupa kesedihan menekan, tidak bernafsu, tidak bersemangat, gelisah, resah, suka mengeluh, tidak berbicara, diam seribu bahasa, termenung, menyendiri.

3. Contoh Ketidakpastian Manusia
Ketidakpastian tentang lulus atau tidak dalam ujian sarjana yang sudah lama ditunggu-tunggu membuat orang gelisah. lulus atau tidak lulus ujian sarjana akan menentukan status atau karir seseorang dalam hidupnya. Ketidakpastian ini akan merugikan, karena status dari karir itu terancam. Karena ketidakpastian itu status yang telah ditetapkan oleh atasan menjadi hilang, berhubung ada orang lain yang lebih dulu memenuhinya.

▲Usaha-Usaha Mengatasi Ketidakpastian
1. Usaha-Usaha Mengatasi Ketidakpastian
Orang yang tidak dapat berpikir dengan baik, atau kacau pikirannya ada bermacam-macam penyebabnya. Untuk dapat menyembuhkan keadaan itu bergantung kepada mental si penderita. Dalam mengatasinya pun adalah karena pengalaman yang terjadi pada diri individu tersebut. Jadi yang membantu “menyembuhkan” ketidakpastian adalah masyarakat sekitarnya dan dirinya sendiri.

2. Ayat Al-Qur'an Dalam Mengatasi Ketidakpastian
Berikut ini pernyataan Al-Quran tentang mengatasi ketidakpastian dalam contoh keraguan terhadap kitab suci Al-Quran yang tertulis pada surat Al-Baqarah ayat 23.

SUMBER
Nugroho, Widyo dan Muchji, Achmad. (1996). MKDU: Ilmu Budaya Dasar. Jakarta: Universitas Gunadarma.

Manusia dan Tanggung Jawab

▲Pengertian Tanggung Jawab
1. Pengertian Tanggung Jawab
Tanggung jawab menurut kamus umum Bahasa Indonesia adalah keadaan wajib menanggung segala sesuatunya. Sehingga bertanggung jawab dapat didefinisikan sebagai kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang disengaja maupun tidak disengaja. Bersifat kodrati dan berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajibannya.

Tanggung jawab merupakan ciri manusia beradab (berbudaya). Manusia merasa bertanggung jawab karena ia menyadari akibat baik atau buruk perbuatannya itu, dan menyadari pula bahwa pihak lain memerlukan pengabdian atau pengorbanannya. Untuk memperoleh atau meningkatkan kesadaran bertanggung jawab perlu ditempuh usaha melalui pendidikan, penyuluhan, keteladanan, dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

2. Makna Tanggung Jawab
Tanggung jawab bermakna berkewajiban menanggung, jadi jika terjadi sesuatu dapat dituntut, diperkarakan dan sebagainya. Dapat pula bermakna menanggung akibat, baik karena perbuatan diri sendiri atau karena kepentingan orang lain.

▲Macam-Macam Tanggung Jawab
1. Jenis-Jenis Tanggung Jawab
▶Tanggung jawab terhadap diri sendiri
Tanggug jawab terhadap diri sendiri menuntut kesadaran setiap orang untuk memenuhi kewajibannya dalam mengembangkan kepribadian sebagai manusia.

▶Tanggung jawab terhadap keluarga
Keluarga terdiri dari suami-istri, ayah-ibu dan anak-anak, dan juga orang lain yang menjadi anggota keluarga. Tiap anggota keluarga wajib bertanggung jawab kepada keluarganya. Tanggung jawab ini menyangkut nama baik keluarga dan juga merupakan kesejahteraan, keselamatan, pendidikan, serta kehidupan.

▶Tanggung jawab terhadap Masyarakat
Pada hakekatnya manusia tidak bisa hidup tanpa bantuan orang lain, sesuai dengan kedudukannya sebagai mahluk sosial. Karena membutuhkan orang lain, individu harus berkomunikasi dan memiliki tanggung jawab seperti anggota masyarakat lainnya untuk melangsungkan hidup dalam masyarakat tersebut.

▶Tanggung jawab kepada Bangsa / Negara
Tiap manusia dan tiap individu adalah warga negara dari suatu negara. Dalam berpikir, berbuat, bertindak, dan bertingkah laku, manusia terikat oleh norma-norma atau ukuran-ukuran yang dibuat oleh negara dan tidak dapat berbuat semaunya sendiri.

▶Tanggung jawab terhadap Tuhan
Tuhan menciptakan manusia di bumi ini bukanlah tanpa tanggung jawab, melainkan untuk mengisi kehidupannya, manusia mempunyai tanggung jawab langsung terhadap Tuhan. Sehingga tindakan manusia tidak bisa lepas dari ajaran serta hukuman Tuhan yang dituangkan dalam berbagai kitab suci melalui berbagai macam agama. 

2. Contoh Setiap Jenis Tanggung Jawab
▶Tanggung jawab terhadap diri sendiri
Esok hari, Ana akan menghadapi ulangan Bahasa Inggris yang akan diadakan oleh gurunya. Malam itu, seharusnya ia belajar, namun Ana malah membaca komik hingga larut malam. Keesokan harinya pun, ketika ulangan Bahasa Inggris berlangsung, Ana mengalami kesulitan dalam menjawab soal. Hingga akhirnya Ana mendapatkan nilai jelek dalam ulangan tersebut dan sangat menyesal. Itulah konsekuensi yang harus Ana terima, mendapatkan nilai jelek adalah tanggung jawabnya sendiri karena ia tidak belajar.

▶Tanggung jawab terhadap keluarga
Setelah kematian suaminya, Ibu Risa memutuskan untuk mencari pekerjaan agar tetap dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari serta menafkahi kedua anaknya. Mau tidak mau, akhirnya ia menjadi seorang buruh cuci di kediaman tetangganya. Meski harus menanggung beban dan bekerja keras serta menggantikan suaminya untuk bekerja, apa yang dilakukan Ibu Risa adalah hal yang terpuji karena ia sudah bertanggung jawab atas keluarganya.

▶Tanggung jawab terhadap masyarakat
Daerah tempat Saskia tinggal, adalah daerah yang masyarakatnya sangat meninggikan sopan santun dan kedisiplinan. Namun, karena Saskia memiliki sifat cuek, ketika ia sedang berjalan pulang kerumahnya, ia melewati para orang tua, yang merupakan masyarakat tersebut tanpa mengucapkan permisi. Saskia juga sangat sering pulang malam diatas jam 9, padahal masyarakat disana sangat tabu jika melihat seorang perempuan yang pulang malam. Karena perbuatannya tersebut, Saskia menjadi bahan pembicaraan masyarakat sekitar dan dicemooh para tetangga. Itulah akibat yang merupakan tanggung jawab Saskia terhadap masyarakat karena ketidakpatuhannya dalam menghormati norma serta kebiasaan masyarakat sekitar tempat tinggalnya.

▶Tanggung jawab kepada bangsa dan negara
Dalam novel “Jalan Tak Ada Ujung” karya Muchtar Lubis, guru Isa yang terkenal sebagai guru yang baik, terpaksa mencuri barang-barang milik sekolah demi rumah tangganya. Perbuatan guru Isa ini harus dipertanggung jawabkan kepada pemerintah. Karena kalau perbuatan itu di ketahui, ia harus berurusan dengan pihak kepolisian dan pengadilan karena telah mencuri fasilitas sekolah.

▶Tanggung jawab terhadap Tuhan
Seorang biarawati dengan ikhlas tidak menikah selama hidupnya karena dituntut tanggung jawabnya terhadap Tuhan sesuai dengan hukum-hukum yang ada pada agamanya, hal ini dilakukan agar ia dapat sepenuhnya mengabdikan diri kepada Tuhan demi rasa tanggung jawabnya. Dalam rangka memenuhi tanggung jawabnya ini ia berkorban tidak memenuhi kodrat manusia pada umumya yang seharusnya meneruskan keturunannya, yang sebetulnya juga merupakan sebagian tanggung jawabnya sebagai makhluk Tuhan.

▲Pengabdian dan Pengorbanan
1. Pengertian Pengabdian
Pengabdian adalah perbuatan baik yang berupa pikiran, pendapat ataupun tenaga sebagai perwujudan kesetiaan, cinta, kasih sayang, honnat, atau satu ikatan dan semua itu dilakukan dengan ikhlas. Pada hakekatnya, pengabdian itu adalah rasa tanggung jawab terhadap suatu hal. Pengabdian biasanya lebih banyak menunjuk kepada perbuatan.

2. Macam-Macam Pengabdian
Dikatakan bahwa pengabdian paling dasar ialah pengabdian terhadap Tuhan, keluarga dan negara. Namun masih ada macam-macam pengabdian selain dari ketiga diatas, yaitu:
▶Pengabdian terhadap Tuhan YME
Merupakan penyerahan diri secara penuh terhadap Tuhan dan perwujudan tanggung jawab yang diikuti oleh pengorbanan.

▶Pengabdian terhadap masyarakat
Hal ini terjadi karena manusia dibesarkan dan hidup dalam masyarakat, sehingga sebagai perwujudan tanggung jawabnya, maka manusia akan melakukan pengabdian juga pengorbanan.

▶Pengabdian terhadap raja
Merupakan suatu penyerahan diri secara ikhlas kepada seorang raja yang memimpin sebuah negeri. Hal ini terjadi karena raja dianggap melindungi rakyatnya, walaupun pengabdian ini sekarang jarang terjadi.

▶Pengabdian terhadap negara
Merupakan pengabdian yang timbul karena seseorang merasa ikut bertanggung jawab terhadap kelestarian (kelangsungan) negara dan demi persatuan kesatuan bangsa.

▶Pengabdian terhadap harta
Hal ini terjadi karena seseorang memandang bahwa harta yang menghidupinya, sehingga segala tindakannya semata-mata hanya demi harta. Kadang tanpa ia sadari, hal tersebut justru mengorbankan dirinya karena mempertahankan harta dan akhirnya ia tidak dapat menikmati hartanya tersebut.

▶Pengabdian terhadap keluarga
Hal ini timbul karena keinginan untuk membahagiakan keluarga dengan terpenuhinya kebutuhan anggota keluarga secara lahir dan batin dengan layak.

3. Contoh Pengabdian Dalam Kehidupan
▶Pengabdian terhadap Tuhan YME
Contoh pengabdian terhadap Tuhan YME yaitu ketika umat Islam melaksanakan shalat lima waktu dalam sehari, melakukan zakat, melaksanakan kurban dan sebagainya, itu semua tidak lain adalah untuk pengabdian kepada Tuhan yang Maha Esa.

▶Pengabdian terhadap masyarakat
Contoh pengabdian terhadap masyarakat  yaitu ketika seorang mahasiswa yang telah lulus kuliah, berusaha untuk memajukan pendidikan di desanya dengan cara mendirikan sekolah. Walaupun tanpa imbalan dari siapa pun, ia tetap melakukannya demi kemajuan desanya.

▶Pengabdian terhadap raja
Contoh pengabdian terhadap raja yaitu ketika seorang gadis yang dengan suka rela dijadikan selir oleh rajanya.

▶Pengabdian terhadap negara
Contoh pengabdian terhadap negara yaitu ketika masyarakat berusaha merebut kembali Irian Barat dari penjajah Belanda, banyak pemuda yang mendaftarkan diri menjadi sukarelawan.

▶Pengabdian terhadap harta
Contoh pengabdian terhadap harta yaitu saat seorang pemuda terus menerus mengumpulkan uangnya hingga menjadi sangat banyak. Ia bahkan enggan untuk memakai hartanya tersebut untuk keperluannya sendiri. Hingga suatu hari, tas yang berisi keseluruhan hartanya itu dicuri sebelum ia menikmati hartanya tersebut.

▶Pengabdian terhadap keluarga
Contoh pengabdian terhadap keluarga yaitu diterapkan oleh seorang ayah yang merupakan kepala keluarga. Seorang ayah mengabdi kepada keluarga untuk mencari nafkah agar kebutuhan keluarganya dapat terpenuhi dengan cukup.

4. Pengertian Pengorbanan
Pengorbanan berasal dari kata korban atau kurban yang berarti persembahan, sehingga pengorbanan berarti pemberian untuk menyatakan kebaktian. Dengan demikian pengorbanan yang bersifat kebaktian itu mengandung unsur keikhlasan yang tidak mengandung pamrih. Suatu pemberian yang didasarkan atas kesadaran moral yang tulus ikhlas semata-mata. Pengorbanan sendiri merupakan akibat dari pengabdian. Pengorbanan lebih menunjuk pada pemberian sesuatu, seperti pikiran, perasaan, tenaga dan sebagainya.

5. Macam-Macam Pengorbanan
Pengorbanan di dunia ini ada bermacam-macam, diantaranya adalah seperti dibawah ini:
▶Pengorbanan Harta Benda, misalnya seperti seseorang yang menjual harta benda, termasuk rumah, mobil, motor dan sebagainya untuk biaya pengobatan di rumah sakit.

▶Pengorbanan Pikiran, misalnya seperti mengorbankan ide yang ada dipikiran kita dan mengalah pada orang lain.

▶Pengorbanan Perasaan, misalnya seperti menuruti perjodohan dari orang tua, sementara mengorbankan perasaan pada orang yang benar-benar disayangi.

▶Pengorbanan Jiwa, misalnya seperti seorang ibu yang mengorbankan jiwanya ketika akan melahirkan seorang anak.

▶Pengorbanan Jabatan, misalnya seperti seorang karyawan yang mengorbankan jabatannya karena untuk jabatan tersebut,  ia diminta untuk melakukan hal yang tidak sejalan dengan prinsipnya.

6. Akibat Dari Pengorbanan
Seperti yang kita ketahui, pengorbanan terjadi karena adanya pengabdian. Pengorbanan dapat mengakibatkan hilangnya pikiran dan perasaan seseorang, harta yang dimilikinya, bahkan nyawa pun dapat terenggut pula. Jika kita melakukan pengorbanan, baik untuk diri sendiri maupun orang lain, sudah kodratnya, pasti kita akan kehilangan sesuatu apapun itu baik yang berharga untuk kita atau pun tidak.

7. Contoh Pengorbanan
Contoh pengorbanan dapat kita ketahui melalui novel “Siti Nurbaya” karangan Marah Rusli. Dalam novel tersebut, betapa besar pengorbanan gadis bernama Siti Nurbaya sebagai pengabdiannya kepada orang tua. Karena orang tua Siti Nurbaya tidak mampu membayar hutang kepada Datuk maringgih, sebagai tebusannya, Siti Nurbaya di bujuk agar bersedia menikah dengannya. Walaupun sebenarnya Siti sudah mengikat janji dengan pemuda pujaannya bernama Syamsul Bahri, demi pengabdiannya kepada orang tuanya, Siti Nurbaya bersedia memutuskan hubungannya dengan Syamsul bahri dan rela berkorban agar dinikahkan dengan Datuk Maringgih, meski dengan perasaan yang sangat berat.